Tapanuli Tengah- Sultanate Institute kembali melakukan ekskavasi di Situs Bongal, Tapanuli Tengah. Ekskavasi kali ini dipusatkan pada lokasi temuan struktur yang diduga merupakan komplek makam.
Dugaan tersebut didasarkan pada pola struktur yang memiliki orientasi utara-selatan. Orientasi tersebut sangat identik dengan pola makam dalam ajaran Islam.
Di sisi lain, dalam kajian sejarah dan arkeologi temuan ini sangat penting dalam memahami pola pemukiman masyarakat yang menghuni kawasan tersebut, terutama pada abad 7-10 M.
“Ekskavasi lanjutan dilakukan untuk membuktikan dugaan awal temuan struktur. Sehingga dapat menambah pemahaman terkait dengan pola hunian pemukiman masyarakat masa lampau di Situs Bongal”, ujar Direktur Sultanate Institute Tori Nuariza, Senin (25/7/2022).
Tori menambahkan, lokasi situs yang berada di kawasan pesisir barat Sumatera diyakini akan memberi sudut pandang baru jalur pelayaran dan perdagangan di Nusantara.
Sementara itu, Koordinator Tim Ekskavasi Riyanto Nur Cahyo mengungkapkan ekskavasi pada lokasi penemuan struktur ini penting untuk memahami kawasan Situs Bongal.
“Ekskavasi lanjutan ini juga dapat menambah penguasaan pemahaman terhadap kawasan Situs Bongal,” kata Riyan.
Lanjut Riyan, sebelumnya tim juga telah melakukan eksplorasi di kawasan situs Bongal. Eksplorasi tersebut pendapatkan sejumlah titik penting yang menambah data untuk mengkaji jejak kehidupan di Situs Bongal.
Ekskavasi lanjutan dimulai sejak tanggal 21 Juli dan akan berlangsung hingga 4 Agustus 2022 mendatang. Ekskavasi dilakukan bagian-bagian teras datar di lereng bukit Situs Bongal. Menurut informasi masyarakat setempat, lereng ini sering disebut Bukit Bomban, yang memiliki kontur tanah yang berundak-undak.
Pada ekskavasi ini Sultanate Institute menggandeng peneliti Pusat Riset Arkeologi Maritim, Lingkungan, dan Budaya Berkelanjutan BRIN Ery Soedewo dan Fauzi Hendrawan, peneliti Pusat Riset Arkeometri Taufiqurrahman Setiawan, dan Arkeolog Islam asal Aceh Deddy Satria.
Terdapat tiga Zona yang akan dibuka lubang uji pada Bukit Bomban ini. Zona 1 berada di teras paling atas, zona 2 berada di tengah, sedangkan zona 3 berada di teras paling bawah. Dari tiga zona ini, direncanakan lubang uji akan dibuka sebanyak 8 titik penggalian.
Sebelumnya, pada ekskavasi pertama tahun 2021 dan 2022, tim berhasil memgungkap eksistensi Situs Bongal sebagai pelabuhan besar yang eksis pada abad 7-10 M.
Beragam artefak diselamatkan dari situs ini. Diantaranya koin-koin Umayyah dan Abbasiyah, fragmen kayu kapal, tali ijuk, keramik Cina, keramik Islam, botol-botol kaca Islam, alat tenun, alat medis, wadah kalam (alat tulis Islam), hingga manik-manik.
Situs Bongal dinilai menjadi temuan signifikan dalam historiografi Indonesia. Sebab situs ini menyuguhkan bukti-bukti bahwa Islam telah masuk bahkan berinteraksi sejak abad 1 Hijriyah atau abad ke-7 M.