Kode Inventaris:
E.7
Dimensi:
Panjang : 44,3 mm
Diameter : 26,3 mm
Tebal : 1,8 mm
Deskripsi:
Botol kaca ukuran kecil berwarna kehijauan. Benda artefaktual ini ditemukan tahun 2020 di Pesisir Barat Pulau Sumatera, tepatnya di kawasan Situs Bongal, Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada koordinat 1.588991,98.833230.
Dari hasil identifikasi, botol ini diduga kuat berasal dari kawasan Timur Tengah pada abad VII -X Masehi. Umumnya, produk kaca ini dibuat dan diekspor melalui Kota Pelabuhan Siraf pusat aktivitas pelayaran dan perdagangan di Teluk Persia.
Pelabuhan/Bandar Siraf ini pada masa Kekhalifahan Abbasiyah bahkan bukan hanya sebagai tempat transit para pedagang dari seluruh dunia, Bandar Siraf juga dikenal sebagai kawasan industri pembuatan kerajinan kaca, tembikar, perkakas dan lain sebagainya.
Botol-botol kaca pada masa itu menjadi komoditas utama dan sangat penting bagi perdagangan disepanjang Samudera Hindia. Ia berfungsi sebagai wadah untuk cairan-cairan kimia, minyak wangi, minyak kafur, minyak astiri maupun larutan medis dan aromatika lainnya.
Dibanding keramik Asal China, botol ini memiliki berat yang lebih ringan, lebih bisa dibuat untuk berbagai ukuran serta dikenal dengan kemampunnya menjaga stabilitas cairan-cairan kimia yang dimuat, sehingga kualitas tetap terjaga walaupun para pedagang menempuh perjalanan yang sangat lama.
Dengan ditemukannya botol-botol ini di kawasan Situs Bongal, maka sudah tak dapat diragukan lagi bahwa kontak Nusantara dengan dunia Islam pada masa Bani Umayyah dan Abbasiyah telah terjalin secara intensif.