No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Komoditas Aromatik: Komoditas Unggulan Samudera Hindia

Editor by Editor
7 November 2022
in Islamic Civilization
0
Kafur Fansuri dalam Catatan Arab

Seorang Dokter Menyiapkan Obat dalam Manuskrip Materia Medica of Dioscorides bertanggal 621 H/1224 M. Sumber: Muslim Heritage.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Rempah-rempah, Bukhur (wewangian yang dibakar dari resin benzoin), dan wewangian (aromatika) adalah komoditas utama yang paling dicari di Samudera Hindia pada abad pertengahan. Syauqi Abdul Qowi Utsman dalam Tijarah Al-Mahith Al-Hindi fi ‘Ashri As-Siyadah Al-Islamiyah menyebut lalu lintas pertukaran komoditas ini jauh melampaui komoditas lainnya, baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Produk aromatika telah dikenal sejak masa pra-Islam. Hanya penggunaannya masih terbatas di kalangan tertentu saja atau ritual tertentu saja. Salah satu contoh ialah penggunaan aromatika di Mesir. Disana aromatika hanya digunakan di lingkungan keluarga kerajaan dan digunakan untuk ritual keagamaan tertentu saja, seperti pembalseman jasad para raja.

Kebutuhan akan komoditas aromatika kemudian meningkat seiring dengan kehadiran Islam. Selain banyak digunakan untuk wewangian, produk aromatika juga dimanfaatkan untuk pemandian jenazah dan campuran bahan medis atau obat-obatan.

Ibnu Masawayh (w. 243 H) dalam kitabnya Jawahir At-Thib Al-Mufradah menyebut ada lima unsur aromatika utama, diantaranya musk, amber, gaharu (al-ud), kafur dan safron (za’faran).

Musk adalah zat aromatik dengan bau yang kuat yang diperoleh dari kelenjar ekor rusa kesturi jantan. Habitat hewan jenis ini dapat dijumpai di sejumlah kawasan. Diantaranya ialah dataran tinggi Cina, bagian timur laut Asia, Sibera, Korea, serta ke selatan hingga Vietnam dan Burma. Produk aromatik ini sering disebut dalam sejumlah hadits. Bahkan disebut pula sebagai sebaik-baiknya minyak wangi.

Kemudian ambergris ialah zat aromatik yang dihasilkan dari paus jenis sperma (Physeter macrocephalus). Aromatik jenis ini sering pula disebut dengan muntahan ikan paus, sebab komoditas ini diambil dari usus atau hasil pencernaan paus sperma yang dikeluarkan melalui mulutnya. Produk ini berbentuk zat padat, mirip lilin dan mudah terbakar.

Selama berabad-abad komoditas aromatika ini telah dikenal sebagai bahan wewangian yang sangat mahal harganya. Menurut ilmuan muslim Asy-Syihri, amber/ambergris yang paling tinggi kualitasnya adalah amber yang ditemukan terdampar di pantai Syihr, Yaman. Selain itu adapula amber yang berasal dari Zanji, Syalahith (Selat Malaka), Qaqulli, Hindi, dan Maghribi.

Sedangkan gaharu merupakan kayu damar gelap beraroma yang digunakan dalam dupa, parfum, dan sejumlah produk wewangian lainnya. Gaharu terbentuk di dalam kambium pohon aquilaria ketika terinfeksi sejenis jamur. Sebelum infeksi, kambium tidak berbau, relatif ringan dan berwarna pucat. Namun saat infeksi berlanjut, batang pohon akan menghasilkan resin aromatik yang gelap sebagai respon infeksi tersebut. Sehingga akhirnya menghasilkan kayu yang sangat padat, gelap, dan mengandung resin.

Spesies Aquilaria malaccensis yang dianggap sebagai sumber utama kayu gaharu berasal dari Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia (Kalimantan dan Sumatra), Laos, Malaysia, Myanmar daratan, Filipina, Singapura dan Thailand. Menurut Ensiklopedia Rempah Nusantara harga gaharu disebut bisa mencapai US$ 100.000 per kg. Sementara minyak esensialnya bisa mencapai US$ 80.000 per liter.

Komoditas aromatika lainnya yang tak kalah penting ialah Kafur. Kafur adalah resin atau getah berwarna putih dan agak transparan yang dihasilkan dari pohonnya. Produk aromatika ini dikenal dengan aroma yang khas dan kuat. Aromatika jenis ini sangat terkenal di kalangan para pelayar Arab. Ciri dan identifikasinya bahkan dapat kita ketahui melalui catatan-catatan pelayaran mereka.

Para pelayar maupun ilmuwan muslim menggambarkan pohon kafur tumbuh terutama di tepi sungai. Pohonnya sangat tinggi dan rimbun serta lebar sekali. Pohon ini dapat dipanen dengan beberapa cara, yaitu disayat pada musim tertentu untuk diambil getahnya, dilubangi batang pohonnya hingga keluar cairan yang memancar dari lubang tersebut, atau menebang pohon dan mengambil resin yang ada didalam batang pohonnya. Mereka menyebut semakin basar pohonnya semakin banyak pula cairan kafur yang akan diperoleh.

Pohon kafur terbagi kedalam dua jenis berdasarkan kawasan persebarannya. Pertama yaitu Dryobalanops Aromatica, dan kedua adalah Cinnamomum Camphora. Kafur Cinnamomum Camphora adalah jenis kafur yang berasal dari kawasan Daratan China dan Taiwan. Sedangkan Dryobalanops Aromatica adalah pohon Kafur yang tumbuh di Sumatera dan beberapa kawasan di Kalimantan.

Minyak atau kristal yang mengandung borneol yang di hasilkan dari resin Dryobalanops Aromatica telah digunakan untuk pembuatan aromatik wewangian dan pembalseman sejak lama. Bahkan minyak kafur juga telah lama digunakan untuk berbagai bahan medis di dunia kedokteran dalam peradaban Islam. Kafur jenis Dryobalanops Aromatica biasanya diperoleh sudah dalam keadaan dingin dan kering, sehingga dapat digunakan untuk berbagai pengobatan.

Previous Post

Al-Masalik wa Al-Mamalik li Ibni Khurdadhbih

Next Post

Muruj Al-Dhahab wa Ma’adin Al-Jauhar

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Islamic Civilization

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’
Islamic Civilization

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram
Islamic Civilization

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa
Islamic Civilization

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi
Islamic Civilization

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Next Post
Muruj Al-Dhahab wa Ma’adin Al-Jauhar

Muruj Al-Dhahab wa Ma’adin Al-Jauhar

POPULAR

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan