Tapanuli Tengah -Sultanate Institute dan arkeolog menemukan fakta baru terkait temuan struktur di Situs Bongal, Tapanuli Tengah. Struktur yang ditemukan diduga merupakan bagian dari suatu bangunan.
Sebelumnya pada Februari 2022 Sultanate Institute dan para peneliti menemukan struktur di kaki bukit di Situs Bongal.
Dari proses penggalian tim arkeolog menemukan sejumlah fakta menarik. Setidaknya terdapat dua lapisan struktur. Pertama struktur dengan orientasi batuan mengarah utara-selatan. Struktur ini diduga difungsikan sebagai makam.
Namun, setelah dilakukan penggalian kembali ditemuan struktur dari batu yang diduga difungsikan sebagai lantai atau teras. Tim arkeolog menduga titik tersebut pernah digunakan 2 periode kehidupan manusia.
Dari penggalian struktur tersebut tim arkeolog juga mendapatkan temuan berupa dua buah tempayan yang berisi manik manik, arang serta logam mulia. Umumnya benda benda yang dikemas dalam tempayan tersebut merupakan bekal kubur.
Penggalian pada struktur di ketinggian 37 mdpl kembali dilakukan sejak 20 Juli 2022 kemarin. Tim memutuskan untuk membuka titik penggalian baru di lokasi temuan struktur tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan fungsi dari struktur-struktur yang ditemukan. Pasalnya setelah survey tidak hanya ditemukan struktur dengan orientasi utara-selatan, namun juga ditemukan struktur dengan orientasi barat-timur.
“Kita membuka beberapa kotak ekskavasi untuk memastikan lagi keberadaan makam, (apakah stuktur stuktur ini) terkait fungsi makam atau pemukiman,” ujar peneliti Arkeometri BRIN Taufiqurrahman Setiawan, Kamis (28/7/2022).
Sementara itu, koordinator tim ekspedisi Sultanate Institute Riyanto Nur Cahyo mengatakan, ekskavasi difokuskan pada lokasi temuan struktur. Lokasi ini berada di teras-teras datar pada lereng bukit Situs Bongal.
Teras yang terdapat di lereng bukit Situs Bongal tentunya mengundang dugaan bahwa lokasi ini pernah diokupasi manusia. Sebab meski lokasinya berada di lereng bukit, namun memiliki posisi yang sangat datar. Yaitu menempati bagian-bagian mendatar yang nampak seperti ditata oleh manusia.
Gejala ini semakin diperkuat dengan ditemukannya sejumlah struktur batuan yang disusun. Sehingga sangat dimungkinkan lokasi ini merupakan bagian dari hasil okupasi manusia di masa lalu. Oleh karena itu, lokasi ini patut menjadi pertimbangan lokasi ekskavasi.
Arkeolog Islam Deddy Satria memberi keterangan mengenai hal ini. “Sejauh perjalanan survey selama dua minggu itu kita sampai di tempat ini dan menemukan ada satu gejala yang sangat berbeda dari teras kaki bukit Bongal yang lain. Tempatnya sangat datar, dan posisinya sangat menarik karena bagian-bagian yang datar yang di tata oleh manusia yang menggunakannya diperkuat dengan susunan batu. Jadi semacam teras yang mengikuti punggung bagian bukit Bongal.”
Proses ekskavasi lanjutan pada temuan struktur Situs Bongal tengah berlangsung. Dibutuhkan pengamatan dan penelitian lebih lanjut. Tim Sultanate Institute bersama para peneliti telah membuka sejumlah titik kotak penggalian ekskavasi untuk memastikan dugaan pada temuan struktur tersebut.