No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Sultanate Institute Mengikuti Studi Konservasi Pelatihan dan Pengenalan Instrumen Laboratorium BKB

Editor by Editor
14 Desember 2022
in Activity
0
Sultanate Institute Mengikuti Studi Konservasi Pelatihan dan Pengenalan Instrumen Laboratorium BKB

Pelatihan Pengenalan Instrumen Laboratorium Balai Konservasi Borobudur Rabu-Kamis (9-10 November 2022). Dokumentasi Sultanate Institute

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Sultanate Institute ikuti studi konservasi yang diselenggarakan oleh Balai Konservasi Borobudur pada Rabu-Kamis, 9-10 November 2022.

Studi dalam rangka Pelatihan dan Pengenalan Instrumen Laboratorium ini bertujuan untuk mengenalkan standar analisis, penyediaan, dan pengolahan bahan-bahan konservasi kepada masyarakat terutama praktisi bidang konservasi benda-benda artefaktual dan cagar budaya.

Sultanate Institute dalam rangka upaya konservasi juga telah melakukan kerjasama dengan Balai Konservasi Borobudur. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka pendampingan konservasi terhadap koleksi artefak Museum Abad Satu Hijriyah, yaitu fragmen kayu kapal temuan Situs Bongal.

Selain itu, kerjasama studi konservasi juga dilakukan dalam rangka melakukan identifikasi kandungan logam pada koleksi artefak Museum Abad Satu Hijriyah. Berdasarkan hasil identifikasi, koleksi artefak logam Museum Abad Satu Hijriyah ini termasuk koleksi langka, yang menunjukkan adanya kandungan iridium dalam logam tersebut.

Kandungan ini langka dan sulit ditemukan dalam campuran kandungan artefak logam pada umumnya, sebab kandungan ini merupakan unsur yang didapat dari meteor.

Dalam rangka studi konservasi, Balai Konservasi Borobudur bahkan mengunjungi kantor Sultanate Institute pada akhir September lalu. Dalam kunjungan ini Balai Konservasi Borobudur memeriksa proses konservasi fragmen kayu kapal Museum Abad Satu Hijriyah. Selain itu peneliti Balai Konservasi Borobudur juga meninjau kemunculan rayap yang juga akan menjadi sampel dalam kegiatan penelitiannya.

Pelatihan Pengenalan Instrumen Laboratorium

Koordinator penyelenggara kegiatan, Nahar Cahyandaru mengatakan kegiatan ini penting sebagai upaya untuk meningkatkan standar kualitas konservasi. Dalam rangka itulah, diperlukan partisipasi lembaga-lembaga yang berfokus pada kerja-kerja konservasi.

Lembaga-lembaga ini harapannya juga dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di Balai Konservasi Borobudur. Sebab fasilitas laboratorium konservasi sejatinya memang tak hanya bertujuan untuk kepentingan internal, melainkan untuk penyelamatan cagar budaya di seluruh Indonesia.

“Tahun depan, lembaga ini (Balai Konservasi Borobudur) akan berganti nama menjadi Balai Konservasi Cagar Budaya Indonesia. Oleh karena itu, tanggung jawab kami nantinya tidak hanya sebatas Candi Borobudur semata, tapi lebih luas daripada itu. Sehingga partisipasi lembaga-lembaga dan para peneliti dibidang konservasi akan sangat penting. Saya berharap nantinya penangangan konservasi tiap-tiap benda cagar budaya di masing-masing daerah seperti yang dilakukan museum pemerintah maupun swasta dapat melakukannya dengan standar internasional,” ucap Nahar.

Pelatihan Pengenalan Instrumen Laboratorium Balai Konservasi Borobudur Rabu-Kamis (9-10 November 2022). Dokumentasi Sultanate Institute

Dalam proses pelatihan, para peserta difokuskan unyuk mengenal cara kerja beberapa alat laboratorium yang telah terprogram sempurna. Di antaranya ialah “Frezze Dryer”. Alat ini digunakan untuk membantu usaha penanganan artefak kayu, tembikar atau keramik, kertas, kain dan benda organik lainnya.

Secara teknis, artefak dari bahan kayu dan benda organik lain biasanya banyak ditemukan dalam kondisi yang basah dengan kadar air sangat tinggi. Padahal kandungan air dalam benda artefaktual organik akan sangat mempercepat proses pelapukan yang berakibat pada rusaknya benda tersebut.

Alat ini bekerja dengan cara membekukan kadar air didalam benda yang hendak dikonservasi. Kadar air kemudian dihilangkan dengan teknik sublimasi. Teknik ini selain aman tidak menyebabkan kerusakan sedikitpun terhadap artefak, juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan.

“Alat ini bisa membatu proses konservasi artefak kayu, keramik, kertas dan kain dengan resiko yang relatif sangat rendah dan prosesnya lebih cepat. Bisa diselesaikan dalam waktu tak lebih dari 1 pekan. Bandingkan jika kita menggunakan metode biasa yang dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan, jadi kalau dihitung-hitung jadinya lebih ekonomis. Tetapi memang kelemahannya masih belum bisa digunakan untuk artefak yang berukuran besar karena terbatas pada dimensi alat,” ujar konservator ahli Balai Konservasi Borobudur tersebut.

Beberapa instrumen laboratorium lain yang diperkenalkan adalah CPC, HPLC, TG-MS dan TG-GC/MS. Alat-alat ini umumnya digunakan untuk analisis kandungan senyawa dalam ekstrak larutan kimia. Alat ini dapat diaplikasikan dalam berbagai usaha analisis yang terkait dengan penelitian bahan-bahan organik, untuk digunakan sebagai larutan konservasi alami.

Pelatihan Pengenalan Instrumen Laboratorium Balai Konservasi Borobudur Rabu-Kamis (9-10 November 2022). Dokumentasi Sultanate Institute

Sebagai contoh apabila seorang konservator ingin melakukan perawatan terhadap koleksi logam, maka dapat dipilih secara tepat larutan organik apa yang harus dipakai.

“Ini bisa kita gunakan untuk analisa kandungan kimia pada suatu larutan kimia. Cocok untuk para peneliti yang ingin mengetahui senyawa kimia dalam minyak atsiri. Seperti yang dilakukan Sultanate Institute dalam penelitian kandungan kafur barus (kafur fansuri). Jadi nanti bisa mengetahui senyawa apa saja yang ada didalamnya, apakah benar-benar aman untuk diminum dan bisa dijadikan bahan obat-obatan untuk berbagai penyakit. Jika terbukti benar, ini sangat baik sekali untuk dunia farmasi kedepan,” tambah Nahar dalam presentasinya di laboratorium Balai Konservasi Borobudur.

Kegiatan Pelatihan dan Pengenalan Instrumen ini juga berkaitan dengan usaha perawatan situs Candi Borobudur, yang telah ditetapkan sebagai warisan kebudayaan dunia. Candi Borobudur juga merupakan destinasi wisata super eksklusif milik Indonesia, sehingga harus diimbangi dengan laboratorium konservasi yang memiliki standar tertinggi.

Pelatihan dilaksanakan di ruang sidang II dan ruang laboratorium kompleks perkantoran Balai Konservasi Borobudur, Magelang. Dihadiri oleh beberapa lembaga di antaranya perwakilan dari Museum Nasional, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Museum Benteng Vredeberg Yogyakarta, Museum Abad Satu Hijriyah (Sultanate Institute), serta para akdemisi berbasis studi kimia asal perguruan tinggi di sekitar wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti UGM, UNDIP, dan Universitas Muhammadiyah Magelang.

Previous Post

KEAJAIBAN NEGERI EMAS ZABAJ INDONESIA DALAM CATATAN DUNIA ISLAM MASA ABBASIYAH

Next Post

Taqwim al-Buldan

Editor

Editor

Related Posts

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus
Activity

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M
Activity

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara
Activity

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries
Activity

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Next Post
Taqwim al-Buldan

Taqwim al-Buldan

POPULAR

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan