Kufah merupakan kota amshar yang terletak 10 km di timur Laut Najaf dan 170 km di selatan Baghdad. Kota ini dibangun untuk mengatur serta mengurus daerah pembebasan. Sesuai dengan fungsi amshar dalam Islam, yaitu sebuah kota yang dibangun sebagai wilayah basis pangkalan militer sekaligus pusat administrasi bagi daerah-daerah sekitarnya yang baru dibebaskan.
Kufah dibangun dalam rangka upaya futuhat wilayah pemerintahan Islam ke sisi timur. Kota ini memiliki peran strategis dalam upaya futuhat sejak abad ke-7 M. Terutama dalam rangka upaya futuhat ke jantung wilayah kekuasaan Dinasti Sassaniyah Persia.
Kota Kufah dibangun pada masa Umar bin Khattab oleh Sa’ad bin Abi Waqqash tahun 638 M, tak lama setelah upaya perluasan ke sisi barat yaitu wilayah kekuasaan Byzantium melalui Syam dilakukan. Secara geografis Kufah terletak di sisi utara Kota Bashrah dan di sisi selatan Kota Baghdad.
Kota ini menempati kawasan tepi timur Sungai Hindiyeh yang merupakan cabang Sungai Eufrat. Pada masa Dinasti Sassaniyah berkuasa, wilayah ini bagian dari Provinsi Suristan dan didiami oleh bangsa Mesopotamia.
Wilayah Islam pada masa ini telah mencapai kawasan peradaban Persia di sisi timur dan Mesir hingga sebagian kawasan Afrika Utara di sisi barat. Besaran wilayah kekuasaan ini adalah hasil upaya futuhat yang diwariskan oleh masa kepemimpinan Khulafaurrasyidin.
Upaya futuhat ini kemudian dilanjutkan pada masa Daulah Umawiyah. Pada masa ini berlangsung upaya futuhat gelombang kedua. Pada puncak upaya futuhat ini, wilayah Islam telah mampu mencapai wilayah perbatasan Cina di sisi timur dan Andalusia di sisi barat.
Kufah Kota Amshar
Pembangunan Kota Kufah diawali dengan pembangunan Masjid Jami’ sebagai kawasan pusat kota. Setelah itu didirikan kawasan gedung-gedung pemerintahan. Termasuk Dar al-Imarah (tempat kediaman gubernur) didirikan di kawasan ini.
Setelah dibangun Masjid Jami’ dan kawasan gedung-gedung pemerintahan, kemudian dibangun komplek hunian masyarakat. Di kawasan ini dibangun pula sejumlah bangunan yang digunakan untuk basis pangkalan militer dan pusat administrasi.
Pada masa Ali bin Abi Thalib, Kufah menjadi lokasi ibukota pemerintahan Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada masa Daulah Umawiyah dan Abbasiyah, Kufah tumbuh menjadi kota pusat intelektual dan kebudayaan Islam. Kufah memiliki gairah kehidupan intelektual yang tinggi yang sama besarnya dengan Bashrah.
Demikian Kufah menjadi salah satu kota terawal dalam perkembangan kota-kota Islam. Kota ini pada masa awal dibangun sebagai kota amshar. Ia berperan besar dalam upaya futuhat Islam, di mana wilayah Islam mencapai batas-batas terjauh baik di sisi timur maupun di sisi barat.