Kode Inventaris: F.10
Kategori: Alat Industri dan Perkakas Harian
Dimensi:
Panjang : 70,8 mm
Diameter : 11,6 mm
Deskripsi:
Alembic atau Ujung alat penyulingan kuno. Terbuat dari campuran kaolin dan kuarsa. Benda ini ditemukan tahun 2020 di Pesisir Barat Pulau Sumatera, tepatnya di kawasan Situs Bongal, Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada koordinat 1.588991,98.833230.
Saat ditemukan oleh masyarakat, potongan alat penyulingan ini berada dikedalaman ±2,5 meter dibawah permukaan tanah. Dalam penemuan tersebut selain benda ini, ditemukan pula alat-alat yang berkaitan dengan industri kuno lain seperti cetakan koin, cetakan aksesoris, pelebur logam, alat tenun, botol-botol kaca Timur Tengah dalam berbagai ukuran dan masih banyak lagi.
Menurut analisa awal Arkeolog Balai Arkeologi Sumatera Utara, benda-benda seperti ini lazim ditemukan karena Situs Bongal dahulunya diperkirakan sebuah kawasan Bandar Perdagangan Dunia. Tentu saja sebagai pusat perdagangan kawasan ini memiliki komoditas unggulan yang banyak dibutuhkan oleh pasar Timur Tengah, diantrnya “gaharu”, dan “kafur”. Komoditas ini biasanya dicari oleh kaum bangsawan karena biasa digunakan sebagai pengharum ruangan kerajaan, tempat ibadah, bahkan dahulu juga dikenal sebagai pengawet jenazah raja-raja Mesir.
Nilai komnitas ini biasanya akan mengalami kenaikan berlipat ganda apabila sudah diperoleh dalam bentuk cair. Oleh karena itu, demi memperoleh nilai jual yang tinggi, maka bermunculan kawasan sentra penyulingan di bandar-bandar pengekspor komoditas.
Adapun mengenai teknik penyulingan dengan alembic, diadopsi dari buah pemikiran Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan yang hidup pada tahun 721-815 M. Dalam artikel berjudul “The Legend of Jabir Ibn Hayyan,The Great Arab Alchemist” diterangkan, bahwa sebagai seorang ahli kimia, beliaulah orang pertama yang menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk memurnikan benda cair adalah dengan teknik penyulingan.
Gagasan tersebut juga diikuti dengan penemuan alat-alat kimia kuno seperti instrumen pemotong,peleburan dan pengkristalan. Juga beliau berhasil menyempurnakan alat-alat yang berkaitan dengan proses dasar sublimasi, penguapan,pencairan, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian,sematan amalgamasi dan oksidasi-reduksi.
Teknik penyulingan oleh Ibnu Hayyan dan alat-alat pendukungnya tersebut, kemudian menjadi standar pemurnian dunia untuk cairan kimia obat, aroma terapi, minyak wangi dan pengawet sampai pada abad renaisans.
Sumber: