No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Pengaruh Kesultanan Demak sebagai Negara Maritim

Editor by Editor
24 Januari 2025
in Islamic Civilization
0
Pengaruh Kesultanan Demak sebagai Negara Maritim

Sumber: https://www.swaen.com/listing/die-statt-malacca-in-indien/13751

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Kesultanan Demak, yang berdiri pada awal abad ke-16, merupakan salah satu kerajaan Islam pertama dan terpenting di Pulau Jawa. Didirikan oleh Raden Patah, Demak tidak hanya dikenal sebagai pusat agama dan kebudayaan, tetapi juga sebagai kekuatan politik yang strategis.

Lokasi strategis Kesultanan Demak yang terletak di tepi pantai membuat daerah ini memiliki posisi yang sangat menguntungkan sebagai pelabuhan dagang. Kesultanan Demak menjadi penghubung antara berbagai budaya, baik lokal maupun internasional, serta memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara.

Dengan kekuatan armada lautnya, Demak juga berpartisipasi aktif dalam perniagaan rempah-rempah, menjadikannya sebagai negeri maritim yang vital di jalur perdagangan dunia.

Pengaruh Demak sebagai negara maritim ditunjukkan dari interaksinya dengan pelaut-pelaut asing dan penguatan jaringan perdagangan yang melintasi wilayah Asia Tenggara. Hubungan dengan berbagai kerajaan lain, seperti Majapahit dan Portugis, memperlihatkan pentingnya posisi Demak dalam konteks geopolitik pada masa itu.

Keberhasilan dalam penguasaan atas pelabuhan-pelabuhan strategis dan kekuatan angkatan laut yang tangguh, menjadikan Kesultanan Demak mampu mengendalikan jalur perdagangan dan memperkuat pengaruhnya di kawasan maritim.

Kekuatan maritim Demak diakui oleh Portugis yang mendapat serangan dari pasukan Jawa untuk mempertahankan kedaulatan dari hegemoni Eropa. Pasukan Jawa setidaknya menyerang Portugis sebanyak empat kali ke Malaka selama abad ke-16.

Serangan tersebut terjadi pada tahun 1513 dan tahun 1526 di bawah komando Pati Unus dari Kesultanan Demak, serta diteruskan pada tahun 1550 dan 1575 oleh Jepara di bawah perintah Ratu Kalinyamat.

Pengaruh maritim Kesultanan Demak tersebut ditopang oleh kemajuan armada kapal yang menakutkan bagi Portugis. Beberapa jenis kapal dikenal di antaranya Jung, Lancaran, Penjajap, dan Kelulus.

Jung Jawa merupakan kapal yang paling dikenal sebagai kapal besar yang mampu menampung hingga 1.000 orang. Kapal inilah yang digunakan oleh Pati Unus dan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Portugis di Malaka.

Kapal Jung merupakan produksi galangan kapal terbesar di Jawa. Metode pembuatan kapal ini terus berlanjut dan dipertahankan di Jepara. Galangan kapal di Jepara inilah yang juga menghasilkan lebih dari 500 kapal perang dalam serangan Ratu Kalinyamat terhadap Portugis.

Dengan pengaruh dan kekuatan maritim yang disegani, selain mampu memberi perlawanan terhadap Portugis dalam rangka menjaga kedaulatan ekonomi politik di Nusantara, Kesultanan Demak juga memperluas dakwah Islam hingga mampu membentuk jejaring intelektual dan keilmuan Islam hampir ke seluruh wilayah timur Nusantara.

Pengaruh keIslaman Demak menyentuk hingga ke Maluku dengan Kesultanan Ternate Tidore di sana, kemudian Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Kesultanan Demak menaruh kontribusi yang begitu penting terhadap perkembangan maritim di Nusantara, serta mewariskan sejarah dan pengaruh yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.

Previous Post

Hubungan Pelayaran dan Perdagangan Arab-Indonesia Abad 7-16 M

Next Post

Fakta Sejarah Kesultanan Samudera Pasai/Syumuttrah Pasai: Nisan para Sultan, Panglima, dan Pemuka Dinasti Abbasiyah

Editor

Editor

Related Posts

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Islamic Civilization

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’
Islamic Civilization

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram
Islamic Civilization

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa
Islamic Civilization

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi
Islamic Civilization

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih: Sultan Pertama Samudra Pasai
Islamic Civilization

Fakta Sejarah Kesultanan Samudera Pasai/Syumuttrah Pasai: Nisan para Sultan, Panglima, dan Pemuka Dinasti Abbasiyah

31 Januari 2025
Next Post
Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih: Sultan Pertama Samudra Pasai

Fakta Sejarah Kesultanan Samudera Pasai/Syumuttrah Pasai: Nisan para Sultan, Panglima, dan Pemuka Dinasti Abbasiyah

POPULAR

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih: Sultan Pertama Samudra Pasai

Fakta Sejarah Kesultanan Samudera Pasai/Syumuttrah Pasai: Nisan para Sultan, Panglima, dan Pemuka Dinasti Abbasiyah

31 Januari 2025
Pengaruh Kesultanan Demak sebagai Negara Maritim

Pengaruh Kesultanan Demak sebagai Negara Maritim

24 Januari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan