No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Abd al-Latif al-Baghdadi Ilmuwan Muslim Abad 12 M, Pelopor Observasi Bioarkeologi Modern

Editor by Editor
4 November 2025
in Islamic Civilization
0
Abd al-Latif al-Baghdadi Ilmuwan Muslim Abad 12 M, Pelopor Observasi Bioarkeologi Modern

Abd al-Latif al-Baghdadi Ilmuwan Bioarkeologi Muslim. Sumber: https://humancircuspodcast.com/episodes/2022/4/5/abd-al-latif-al-baghdadi-1-scholars-sultans-amp-money

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ketika kita memikirkan arkeologi, kita sering membayangkan penggalian reruntuhan kuno di abad ke-19 atau ke-20, atau masa yang terhitung ribuan tahun lalu. Namun, semangat inti dari arkeologi pada dasarnya adalah keinginan untuk memahami masa lalu melalui studi sistematis terhadap sisa-sisa fisik, memiliki akar yang jauh lebih dalam.

Jauh sebelum arkeologi menjadi disiplin formal, seorang ilmuwan Muslim dari abad ke-12 dan ke-13 M, yaitu Abd al-Latif al-Baghdadi (1162–1231 M), telah meletakkan dasar bagi apa yang kini kita kenal sebagai bioarkeologi melalui metode observasi empiris yang revolusioner.

Abd al-Latif al-Baghdadi adalah seorang polimatik, ia menguasai bidang kedokteran, filsafat, tata bahasa, serta ilmu alam. Karyanya yang paling terkenal yang relevan dengan arkeologi adalah catatan perjalanannya di Mesir, berjudul “Al-Ifādah wa-l-I’tibār” (Kitab Catatan tentang Mesir). Dalam karya inilah ia mendemonstrasikan metode ilmiah yang jauh melampaui zamannya.

Bencana Kelaparan yang Menjadi Laboratorium

Titik balik dalam kontribusi ilmiah Al-Baghdadi tercatat saat ia berada di Kairo, Mesir, sekitar tahun 597 H (1200 M). Pada masa itu, terjadi bencana kelaparan hebat yang menyebabkan kematian massal di seluruh wilayah.

Bagi Al-Baghdadi, seorang dokter dan pengamat alam yang teliti, tragedi ini secara tidak sengaja menyediakan “laboratorium” yang mengerikan namun tak ternilai. Di dekat Kairo, ia mengamati tumpukan besar kerangka manusia, korban-korban kelaparan yang tidak terkubur dengan layak.

Alih-alih hanya mencatat kengeriannya, Al-Baghdadi melakukan apa yang akan dilakukan oleh seorang bioarkeolog modern: dia mengamati, menganalisis, dan membandingkan sisa-sisa kerangka tersebut.

Observasi Empiris Melawan Teks Kuno

Kontribusi terbesar Al-Baghdadi adalah keberaniannya untuk lebih memercayai bukti fisik (observasi langsung) daripada otoritas teks kuno yang telah mapan selama lebih dari seribu tahun.

Pada masanya, standar emas untuk pengetahuan medis dan anatomi adalah karya-karya Galenus (Galen), seorang dokter Yunani dari abad ke-2 M. Karya Galen dianggap tidak terbantahkan, dan para dokter selama berabad-abad hanya mempelajari dan mengutip teks-teksnya tanpa verifikasi.

Namun, ketika Al-Baghdadi memeriksa ribuan tulang belulang di Mesir, ia menemukan kesalahan fatal dalam teks Galen:

“Apa yang telah kami lihat dengan mata kepala kami sendiri dalam pengamatan kerangka-kerangka ini sepenuhnya membantah apa yang dikatakan Galen.”

Penemuan spesifiknya yang paling terkenal adalah tentang tulang rahang bawah (mandibula). Galen, yang kemungkinan besar mendasarkan anatominya pada diseksi hewan (seperti kera), menyatakan bahwa rahang bawah manusia terdiri dari dua bagian tulang yang menyatu di dagu.

Al-Baghdadi, setelah memeriksa ribuan tengkorak manusia korban kelaparan, dengan tegas membantahnya. Dia menulis:

“Semua ahli anatomi [kuno] setuju bahwa tulang rahang bawah terdiri dari dua bagian. Namun, pengamatan indrawi [empiris] menunjukkan bahwa tulang rahang bawah, pada kenyataannya, adalah satu tulang utuh, tanpa sambungan atau jahitan [di tengahnya].”

Mengapa Ini adalah Metode Bioarkeologi?

Apa yang dilakukan Al-Baghdadi adalah esensi dari bioarkeologi (studi tentang sisa-sisa manusia dalam konteks arkeologi) dan merupakan suatu metode ilmiah modern yang ditandai dengan 1) Mengutamakan Bukti Primer, memperlakukan sisa-sisa manusia (kerangka) sebagai sumber data primer yang lebih andal daripada teks kuno (data sekunder); 2) Analisis Osteologis, bahwa tidak hanya melihat, tetapi secara sistematis menganalisis struktur tulang (osteologi) untuk memahami anatomi, dan 3) Verifikasi Empiris, secara sadar menggunakan bukti fisik untuk menguji dan memverifikasi (atau dalam kasus ini, membantah) hipotesis yang ada (klaim Galen).

Meskipun Abd al-Latif al-Baghdadi tidak pernah menyebut dirinya seorang “arkeolog”, tindakannya di Mesir pada tahun 1200 M adalah salah satu contoh paling awal dan paling jelas dalam sejarah tentang penerapan metode ilmiah dan observasi osteologis untuk memahami sisa-sisa manusia.

Ia menunjukkan bahwa kebenaran ilmiah harus dicari melalui pengamatan dunia nyata yang kritis, sebuah prinsip yang menjadi fondasi bagi bioarkeologi dan semua ilmu pengetahuan modern.

Previous Post

Kota Amshar, Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Awal Islam

Editor

Editor

Related Posts

Kota Amshar, Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Awal Islam
Islamic Civilization

Kota Amshar, Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Awal Islam

1 November 2025
Situs Bongal dan Perkembangan Arkeologi Maritim di Sumatra Utara
Islamic Civilization

Situs Bongal dan Perkembangan Arkeologi Maritim di Sumatra Utara

31 Oktober 2025
3rd Spiced Islam International Conference Sukses Digelar di Museum Fansuri Situs Bongal: Kolaborasi Riset Lanjutan dan Kontribusi Akademik
Activity

3rd Spiced Islam International Conference Sukses Digelar di Museum Fansuri Situs Bongal: Kolaborasi Riset Lanjutan dan Kontribusi Akademik

16 September 2025
Situs Bongal Menghadirkan Kembali Diskursus Tentang Kawasan Pesisir Barat Sumatra
Islamic Civilization

Situs Bongal Menghadirkan Kembali Diskursus Tentang Kawasan Pesisir Barat Sumatra

12 September 2025
Situs Bongal dalam Perniagaan Maritim Global Abad VII-X M
Islamic Civilization

Situs Bongal dalam Perniagaan Maritim Global Abad VII-X M

3 September 2025
Situs Bongal dan Historiografi Islam Indonesia
Islamic Civilization

Situs Bongal dan Historiografi Islam Indonesia

2 September 2025

POPULAR

Abd al-Latif al-Baghdadi Ilmuwan Muslim Abad 12 M, Pelopor Observasi Bioarkeologi Modern

Abd al-Latif al-Baghdadi Ilmuwan Muslim Abad 12 M, Pelopor Observasi Bioarkeologi Modern

4 November 2025
Kota Amshar, Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Awal Islam

Kota Amshar, Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Awal Islam

1 November 2025
Situs Bongal dan Perkembangan Arkeologi Maritim di Sumatra Utara

Situs Bongal dan Perkembangan Arkeologi Maritim di Sumatra Utara

31 Oktober 2025
3rd Spiced Islam International Conference Sukses Digelar di Museum Fansuri Situs Bongal: Kolaborasi Riset Lanjutan dan Kontribusi Akademik

3rd Spiced Islam International Conference Sukses Digelar di Museum Fansuri Situs Bongal: Kolaborasi Riset Lanjutan dan Kontribusi Akademik

16 September 2025
Situs Bongal Menghadirkan Kembali Diskursus Tentang Kawasan Pesisir Barat Sumatra

Situs Bongal Menghadirkan Kembali Diskursus Tentang Kawasan Pesisir Barat Sumatra

12 September 2025
Situs Bongal dalam Perniagaan Maritim Global Abad VII-X M

Situs Bongal dalam Perniagaan Maritim Global Abad VII-X M

3 September 2025
Situs Bongal dan Historiografi Islam Indonesia

Situs Bongal dan Historiografi Islam Indonesia

2 September 2025
Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H / VII-X M

Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H / VII-X M

1 September 2025
Islamisasi dan Globalisasi Awal: Sultanate Institute Bedah Buku “Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H/VII-X M”

Islamisasi dan Globalisasi Awal: Sultanate Institute Bedah Buku “Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H/VII-X M”

1 September 2025
Konferensi Internasional Spiced Islam ke-3 Digelar di Situs Bongal, Tapanuli Tengah

Konferensi Internasional Spiced Islam ke-3 Digelar di Situs Bongal, Tapanuli Tengah

16 Agustus 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan