No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Peneliti BRIN: Kafur Temuan Penting Situs Bongal, Ungkap Interaksi Pesisir Sumatera dengan Dunia Internasional

Editor by Editor
6 Juni 2022
in Activity
0
Peneliti BRIN: Kafur Temuan Penting  Situs Bongal, Ungkap Interaksi Pesisir Sumatera dengan Dunia Internasional

Kunjungan Dr. Phil. Ichwan Azhari dan Dr. Ery Soedewo ke Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah di Solo, 29-30 Mei 2022. Dokumentasi Sultanate Institute

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Hasil Penelitian Situs Bongal diharapkan dapat memberi temuan baru yang sebelumnya tidak muncul dalam penelitian di Kawasan Pantai Barat Sumatera. Salah satunya adalah komoditas perdagangan yaitu kafur. Kafur merupakan komoditas penting perdagangan Samudera Hindia abad pertengahan, yang menjadi daya tarik kedatangan para pedagang dunia. Sisa-sisa resin maupun pohon kafur ternyata masih dapat ditemukan di Kawasan Situs Bongal. Sejumlah temuan resin tengah dilakukan proses identifikasi sedangkan pohon kafur yang tersisa telah dilakukan pengamatan oleh Tim Sultanate Institute bersama warga setempat.

Komoditas kafur diharapkan pula menjadi satu temuan artefaktual baru dalam buku hasil penelitian yang akan dipublikasikan. Sebab komoditas kafur yang menjadi ciri khusus kota pelabuhan “Fansur” dalam berbagai catatan pelayaran belum muncul di penelitian Barus, yang juga situs di Kawasan Pantai Barat Sumatera. Hal ini disampaikan Ketua Tim Peneliti Ery Soedewo dalam kesempatan kunjungan ke Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah di Solo, 29-30 Mei 2022.

“Kami berharap ada beberapa hal yang bisa kita tampilkan yang tidak muncul dalam penelitian lain di Pantai Barat Sumatera seperti situs di Barus. Barus itu kaya dengan temuan artefaktual dan kajian laboratoris terhadap temuan juga bagus dan sudah sangat bagus. Hanya yang belum muncul pada penelitian di Barus adalah komoditas yang diperdagangkan disana, yakni Kafur. Identifikasi tersebut terhambat karena mungkin tidak ditemukan adanya komoditas resin tersebut. justru kita temukan cukup berlimbah di Situs Bongal”.

Kunjungan Dr. Phil. Ichwan Azhari dan Dr. Ery Soedewo ke Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah di Solo, 29-30 Mei 2022. Dokumentasi Sultanate Institute

Kafur merupakan komoditas yang banyak dicari oleh pedagang mancanegara, khususnya para pedagang muslim. Kebutuhan kafur cukup tinggi sebagai bahan baku dunia medis maupun produk wewangian (aromatika). Identifikasi dilakukan melalui sumber catatan pelayaran Arab abad pertengahan, dimana “Kafur Fansur” banyak disebut didalamnya. Sejumlah catatan tersebut memberikan uraian keterangan mengenai cara memanen, macam-macam kafur, pohon kafur, pengolahan, dan harga komoditas kafur.

Peneliti Kehutanan Aswandi Anas mengidentifikasi produk resin hasil hutan Sumatera Utara yang kini terbilang sulit untuk ditemui. Kawasan hutan Sumatera memang telah dikenal merupakan salah satu penghasil resin aromatik alami terbaik di dunia. Diantara produk resin hasil hutan Sumatera Utara adalah kemenyan (benzoin) dan kafur. Getah atau resin kafur sendiri dihasilkan dari pohon kafur yang bernama latin Dryobalanops Aromatica, tanaman endemik asli hutan Sumatera. Sedangkan kemenyan di hasilkan dari pohon Kemenyan Sumatera bernama latin Styrax Benzoin.

Komoditas kafur ini juga disebut komoditas terbaiknya berasal dari Kawasan Fansur. Hal ini serupa dengan identifikasi bahwa pohon kafur Sumatera berbeda dengan pohon kafur yang tumbuh Cina atau Taiwan misalnya. Sebab pohon kafur yang tumbuh disana merupakan Cinnamomum Camphora berbeda dengan di Sumatera yang merupakan Dryobalanops Aromatica. Hal ini dapat ditelusuri pula dalam sumber catatan pelayaran, yaitu Rihlatus Sirafi menyebut bahwa “Kafur Fansur” merupakan produk kafur terbaik. Selain itu ditemukan pula dalam catatan Marco Polo The Travels of Marco Polo with Copious Notes, Edinburgh “…..here grows the best canfara fansuri, which is much more valued than any other………”.

Komoditas kafur temuan Situs Bongal juga tengah dilakukan identifikasi dengan melibatkan peneliti kehutanan Aswandi Anas. “Sembari menunggu hasil analisis, mudah-mudahan salah satu resin yang diidentifikasi nanti adalah kafur. Jika nanti telah terbukti, ini nanti bisa kaitannya dengan sumber-sumber historis yang menyebutkan bahwa kafur itu di ekspor di dua tempat menurut sumber-sumber Armenia, yaitu Fansur dan Panai. Kalau ditemukan di Bongal, kemungkinan besar terkait dengan Fansur. Sehingga dapat menegaskan bahwa yang dimaksud Fansur di awal abad pertama Hijriyah dalam sumber Arab kemungkinan besar adalah Bongal itu tadi”, sebut Ery.

Previous Post

Sejarawan: Sultanate Institute dan Museum Abad 1 Hijriyah Pantas Jadi Rujukan Riset Sejarah Islam di Nusantara

Next Post

Al-Idrisi Geografer Berpengaruh Abad Pertengahan

Editor

Editor

Related Posts

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus
Activity

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M
Activity

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara
Activity

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries
Activity

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Next Post
Al-Idrisi Geografer Berpengaruh Abad Pertengahan

Al-Idrisi Geografer Berpengaruh Abad Pertengahan

POPULAR

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan