Tapanuli Tengah – Fungsi Struktur di Situs Bongal, Tapanuli Tengah berhasil diungkap. Sruktur tersebut mengarah pada fungsi suatu hunian.
Kesimpulan sementara ini didasarkan pada ekskavasi lanjutan yang dilakukan pada 20 Juli-4 Agustus 2022 kemarin. Sebelumnya, arkelog menduga struktur yang ditemukan itu adalah makam.
Namun, setelah dilakukan ekskavasi lanjutan, struktur yang ditemukan di Bukit Bomban ini mengarah pada fungsi lain. Hal itu terungkap setelah arkeolog menambah jumlah titik penggalian.
Peneliti Arkeometri BRIN Taufiqurrahman Setiawan mengatakan, setidaknya ada 11 titik penggalian yang disepakati untuk mengungkap fungsi dari temuan struktur di Bukit Bomban.
Dari penampakannya, bukit ini sangat menarik perhatian arkelog dan tim Sultanate Institute. Sejumlah lokasi di bukit ini berupa teras-teras tanah yang datar. Kondisi ini dinilai cukup potensial dimanfaatkan sebagai lokasi hunian atau pemukiman.
*Dari proses ekskavasi di tujuh teras bukit Bomban, arkelog memperoleh tiga temuan utama. Antara lain struktur pondasi, struktur lantai, dan struktur tangga” ujar Tafiq, Kamis (4/7/2022)
Taufik menuturkan struktur pondasi tersusun dari batu alam. Susunan batu tersebut membentuk pola persegi. Taufiq menduga, diatasnya mungkin pernah berdiri konstruksi bangunan dari kayu.
Sementara itu, struktur lantai ditemukan pada titik penggalian di teras keempat. Dari hasil identifikasinya, struktur lantai mengarah pada dua kemungkinan, yakni sebagai lantai bagian luar atau sebagai lantai bagian dalam bangunan.
Sedangkan struktur tangga ditemukan di teras lima Bukit Bomban. Struktur tangga ini diduga merupakan akses masuk menuju lokasi hunian yang terletak di teras atasnya.
“Di teras keempat kita ekskavasi dan menemukan satu bagian lantai dari struktur. Selain itu kita juga menemukan struktur di teras lima kita mencoba membuka satu kotak kita menemukan kemungkinan struktur tangga,” ujar Taufiq Kamis, (4/8/2022).
Taufiq menambahkan, keberadaan aliran air dari teras paling atas semakin memperkuat potensi keberadaan lokasi hunian di Bukit Bomban.
Teras bagian atas diduga merupakan tempat penampungan air yang mengalir dari bagian barat laut sebagai sumber mata airnya. Temuan aliran air di bukit ini juga merupakan aliran hasil dari buatan manusia.
Menurut Taufiq, kondisi lingkungan ini relevan dengan pola-pola peradaban masyarakat yang tumbuh di sekitar aliran sungai. Pemukiman yang dibangun cenderung mendekati sumber air atau aliran air.
Bukti Baru
Taufiq menilai, temuan struktur di bagian bukit yang berteras-teras ini menjadi temuan menarik sekaligus bukti baru keberadaan pemukiman di Situs Bongal. Dari hasil penelusuran dan survey yang dilakukan, tim ekskavasi lanjutan ini sedikitnya menghasilkan dua komponen.
Pertama, komponen pemukiman yang berupa mungkin rumah panggung atau rumah kayu. Kedua, pengelolaan air, jadi di bagian barat dari teras paling atas itu terdapat kemungkinan adalah lokasi untuk menampung air.
Kendati demikian, Taufiq merasa riset dan eskavasi terkait temuan struktur ini masih perlu dilanjutkan.
“Dugaan potensi keberadaan temuan struktur di Situs Bongal tentunya masih perlu penelusuran dan pengamatan lebih lanjut. Hal ini untuk membuktikan secara pasti potensi-potensi kemungkinan struktur tersebut,” pungkasnya