Pada Sabtu (13/05/2023) Sultanate Institute meresmikan Museum Fansuri Situs Bongal. Melalui museum ini, Sultanate Institute berupaya melakukan kerja riset dan konservasi berkelanjutan di Situs Bongal.
Acara peresmian dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang dimulai sejak 11 – 13 Mei 2023 di Desa Jago-Jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Rangkaian acara peresmian turut dihadiri oleh para tim peneliti Situs Bongal beserta para pihak terkait di antaranya PJ Bupati Tapanuli Tengah Dr. Elfin Elyas Nainggolan beserta jajaran pemkab Tapteng, Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra BRIN Dr. Herry Jogaswara, Direktur Perlindungan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan RI Judi Wahjudin, kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 2 Sumatra Utara Sukronedi, kepala Pusat Riset Arkeologi Maritim Lingkungan dan Budaya Berkelanjutan BRIN Marlon Ririmasse, kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN Dr. Irfan Mahmud, peneliti ahli utama Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN Dr. Ketut Wiradnyana, serta Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Sumatra sekaligus mewakili Asosiasi Museum Indonesia Daerah Sumatra Utara Martina Silaban.
Museum Fansuri Situs Bongal, selain menyuguhkan galeri temuan-temuan artefaktual Situs Bongal sebagai ruang edukatif bagi para pengunjung, juga menyediakan ruang kerja untuk keperluan riset dan konservasi.
Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra BRIN, Herry Jogaswara mengapresiasi pendirian Museum Fansuri Situs Bongal dan menilai bahwa Museum Fansuri adalah lembaga yang ideal untuk kerja-kerja riset.
“Saya kira pembangunan museum Fansuri Situs Bongal adalah satu langkah positif, karena warga sekitar dan masyarakat Tapanuli Tengah dan sekitarnya bisa melihat apa yang ada di dalam Situs Bongal ini. Museum Fansuri Situs Bongal juga menjadi tempat yang ideal bagi kerja-kerja riset”, tegas Herry.
Situs Bongal dalam rangkaian proses penelitian ekskavasi telah berlangsung selama 2-3 tahun sejak tahun 2021. Setahun sebelumnya, Sultanate Institute dengan menggandeng sejumlah pakar telah memulai ekspedisi dan survey lapangan di Situs Bongal.
Oleh karena itu, Museum Fansuri Situs Bongal ini dimaksudkan untuk merawat dan melestarikan data artefaktual temuan hasil ekskavasi, agar dapat bermanfaat bagi kepentingan edukasi dan ilmu pengetahuan di masa mendatang.
Menuju Situs Cagar Budaya Nasional dan Situs Warisan Dunia
Direktur Perlindungan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan RI, Judi Wahjudin turut mengapresiasi langkah Sultanate Institute dalam rangka kerja riset dan konservasi di Situs Bongal. Dirinya menegaskan, andil Sultanate Institute menjadi contoh bagi banyak pihak, dan menunjukkan bahwa kebudayaan merupakan milik dan tanggung jawab semua pihak.
“Apresiasi atas terselenggaranya peresmian Museum Fansuri Situs Bongal yang merupakan upaya berkelanjutan dalam konservasi Situs Bongal”, terang Judi Sabtu (13/05/2023).
Pada kesempatan yang sama, ia berharap, ke depan status Situs Bongal harus dikawal untuk ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional. Ia juga memastikan, pihak pemerintah pusat dapat menaruh perhatian serius terhadap Situs Bongal sebagai cagar budaya nasional.
“Setelah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat provinsi, ke depannya harus ada upaya agar meningkat menjadi cagar budaya nasional”.
Dalam rangka penetapan status cagar budaya, PJ Bupati Tapanuli Tengah juga berkomitmen untuk duduk bareng dan melakukan kerja sama guna mengawal status cagar budaya Situs Bongal sebagai cagar budaya warisan dunia.
Dengan temuan yang beragam dan kompleks, sejumlah arkeolog menilai Situs Bongal sangat layak diakui dunia. Sebab temuan artefaktual Situs Bongal menunjukkan eksistensi Situs Bongal sebagai kawasan tempat pertemuan dan pertukaran interaksi peradaban antara dunia Islam (Asia Barat), India (Asia Selatan), Asia Tenggara, dan Asia Timur (Cina)
“Kita akan kawal Situs Bongal untuk ditetapkan sebagai cagar budaya nasional dan cagar budaya warisan dunia (world site heritage), dan ini dibutuhkan kerjasama dan duduk bareng”, jelas PJ Bupati Elfin Ilyas Nainggolan.