Pada Jum’at (16/08/2024) Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah menerima kunjungan anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional Dr. Junus Satrio Atmodjo dan Dr. Ninny Susanti Tedjowasono, di Solo.
Di sela aktivitas selama kurang lebih 4-5 hari di Solo, pak Junus dan bu Ninny mengunjungi kantor Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah. Kami berdiskusi mengenai perlunya riset lanjutan di Situs Bongal serta upaya pelestarian situs dan benda-benda temuannya.
Keduanya juga meninjau koleksi Museum Abad Satu Hijriyah dan mengapresiasi dedikasi Sultanate Institute dalam meneliti Situs Bongal hingga melestarikan temuan-temuannya melalui Museum Abad Satu Hijriyah dan Museum Fansuri Situs Bongal.
Data-data arkeologi temuan Situs Bongal membuka kesempatan kajian lebih lanjut dengan melibatkan beragam disiplin ilmu. Seperti analisis terhadap temuan kaca, keramik, timah, logam, serta data pertulisan atau data epigrafi.
Keduanya juga mendukung upaya konservasi temuan kayu kapal baik yang disimpan di Museum Abad Satu Hijriyah maupun Museum Fansuri Situs Bongal. Pak Junus merekomendasikan untuk melanjutkan proses konservasi dengan pendampingan dari Balai Konservasi Borobudur yang kini berada di bawah Indonesian Heritage Agency/BLU Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud.
Selain Pak Junus dan Bu Ninny, Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah juga berkesempatan dikunjungi oleh anggota TACB Nasional lainnya Pak Sonny C. Wibisono, yang juga arkeolog senior/Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN pada Rabu (14/08/2024).
Pak Sonny Sejak tahun 2023 telah terlibat dalam diskusi mengenai Situs Bongal dan kaitannya dengan interaksi terawal Dunia Islam dengan Nusantara. Selain itu, Situs Bongal juga membuka wawasan tentang penelitian arkeologi khususnya tentang jalur pelayaran dan perniagaan maritim di pesisir barat Sumatra.