Sultanate Institute bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan bedah buku pada Selasa (12/08/2025) di Grand Ballroom lantai 2 Gedung Widya Graha BRIN KS Gatot Subroto – Jakarta.
Kegiatan bedah buku merupakan bagian dari rangkaian diseminasi hasil penelitian di Situs Bongal, dan kaitannya dengan bagaimana abad ke-7 M menandai berlangsungnya Islamisasi dan globalisasi awal di Pesisir barat Sumatra.
Sebagai proses diseminasi, bedah buku turut mengundang berbagai kalangan dan pemangku kepentingan baik peneliti, akademisi, arkeolog, sejarawan, praktisi, maupun pihak-pihak lembaga terkait.
Diskusi terbuka ini digelar sebagai upaya untuk mengkaji lebih lanjut periode penting sejarah peradaban maritim Islam di Kepulauan Nusantara yaitu abad ke-7 M. Buku ini ditulis oleh Abu Bakar Said dan Ery Soedewo, berdasarkan riset arkeologi di Situs Bongal.
Selain memaparkan hasil penelitian dalam konteks studi arkeologi dan sejarah maritim, bedah buku juga menggali lebih dalam khazanah pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang disampaikan oleh bebagai peneliti dan akademisi yang hadir.
Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN sekaligus moderator bedah buku memantik diskusi bahwa “Penemuan artefak seperti koin Arab, keramik Timur Tengah, fragmen kapal, dan bahkan alat medis dari periode awal Islam menunjukkan betapa aktifnya jaringan perdagangan dan intelektual Dunia Islam dengan pantai barat Sumatra sejak abad ke-7 M.”
Terungkapnya Situs Bongal menyoroti peran penting kawasan pesisir barat Sumatra sebagai simpul dalam jejaring perdagangan lintas Samudra Hindia. Situs Bongal juga menunjukkan proses interaksi awal Dunia Islam di Kepulauan Nusantara melalui pesisir barat Sumatra, yang ditunjukkan oleh transfer pengetahuan medis, astronomi, serta teknologi maritim.

Interaksi Budaya dan Islamisasi Awal
Kehadiran Islam di pesisir barat Sumatra bukan sekadar akibat dari dakwah, namun juga erat kaitannya dengan aktivitas niaga dan pertukaran budaya. Situs Bongal memberikan bukti kuat mengenai peran pelabuhan-pelabuhan Sumatra dalam perdagangan global dunia Islam.
Sultanate Institute berkomitmen melaksanakan riset-riset lanjutan dan terbuka dalam kajian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Selain itu, komitmen juga dilakukan dalam pelestarian situs secara berkelanjutan melalui perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait.
“Inisiatif ini adalah bagian dari upaya pelestarian sejarah Islam maritim yang nyaris terlupakan. Semoga buku ini menjadi rujukan akademik dan kebanggaan intelektual bangsa,” jelas Tori Nuariza Sutanto selaku Board of Trustees Sultanate Institute dalam sambutannya.
Buku “Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H/VII-X M” diterbitkan oleh PT Media Literasi Nesia dan direncanakan akan didistribusikan ke berbagai universitas, pondok pesantren, dan lembaga riset sejarah. Selain itu, BRIN dan Sultanate Institute berkomitmen melanjutkan riset sejarah maritim Islam dan mengembangkan Museum Situs Bongal sebagai pusat edukasi sejarah Islam Nusantara.
Acara ini disiarkan secara hybrid melalui Zoom dan YouTube Live BRIN untuk menjangkau khalayak nasional dan internasional yang tertarik pada sejarah Dunia Islam dan Nusantara.
Bedah buku menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Jajat Burhanudin, serta arkeolog BRIN Sonny C. Wibisono.
Selain itu, turut hadir Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Dr. Herry Jogaswara menyampaikan sambutannya. Hadir pula Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Mis’ari, yang menyampaikan bahwa Museum Kebaharian Jakarta terbuka untuk menjadi mitra strategis dalam penelitian, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan sejarah dan warisan budaya maritim.
Deskripsi Buku
Judul Buku: Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I–IV H / VII–X M
Penulis: Abu Bakar Said & Dr. Ery Soedewo
Penerbit: PT Media Literasi Nesia