Editor

Editor

Museum Fansuri Situs Bongal Menerima Kunjungan PJ Bupati Tapanuli Tengah

Pada Minggu (18/8/2024) Museum Fansuri Situs Bongal menerima kunjungan rombongan PJ Bupati Tapanuli Tengah, Dr. Sugeng Riyanta, S.H., M.H. PJ Bupati Tapanuli Tengah yang didampingi Plt Kepala Dinas Pariwisata Tapteng, Winner Napitupulu, Kepala Dinas Sosial Tapteng, Kasatpol PP Tapteng, Ketua Papdesi Tapteng mewakili Camat Badiri, dan Kepala Desa Jago-jago, mengaku kagum melihat Museum Fansuri Situs Bongal. Keberadaan Museum Fansuri Situs Bongal di Desa Jago-jago, Kecamatan...

Read moreDetails

Dinamika Otoritas di Pesisir Barat Sumatra

Teluk Tapanuli (Tapian Nauli) merupakan wilayah perairan pusat aktivitas kemaritiman Nusantara di pesisir barat Sumatra yang telah aktif sejak masa yang lampau. Teluk ini juga suatu perairan yang indah dan ramai dalam perdagangan. Menurut H.L. Osthoff dalam dokumennya atas perintah Pemerintah Hindia Belanda Tahun 1834-1838 tentang Deskripsi Perairan-Perairan Sepanjang Pantai Barat Sumatera, Antara Padang dan Tapanoely, “De baai Tapanolij is eene der schoonste in de...

Read moreDetails

Adat Sumando: Memahami Identitas dan Budaya Masyarakat Desa Jago-jago, Tapanuli Tengah

Situs Bongal merupakan situs cagar budaya yang secara administratif terletak di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Sedangkan secara geografis Situs Bongal menempati ruang pesisir di sisi barat Pulau Sumatra di sebuah teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli (Teluk Tapanuli). Teluk Tapanuli (Tapian Nauli) merupakan wilayah perairan pusat aktivitas kemaritiman Nusantara di pesisir barat Sumatra yang telah aktif sejak masa yang lampau....

Read moreDetails

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah Mendapat Kunjungan Anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional

Pada Jum’at (16/08/2024) Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah menerima kunjungan anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional Dr. Junus Satrio Atmodjo dan Dr. Ninny Susanti Tedjowasono, di Solo. Di sela aktivitas selama kurang lebih 4-5 hari di Solo, pak Junus dan bu Ninny mengunjungi kantor Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah. Kami berdiskusi mengenai perlunya riset lanjutan di Situs Bongal serta upaya...

Read moreDetails

SPICED ISLAM AND TEXTUAL CIRCULATIONS INDIA, INDONESIA, AND THE INDIAN OCEAN

SPICED ISLAM AND TEXTUAL CIRCULATIONS INDIA, INDONESIA, AND THE INDIAN OCEAN   Abstracts of 500 words are due by November 10, 2022, and should be sent to [email protected] and [email protected]. The conference does not have a registration fee.   IMPORTANT DATES Call for Papers: October 2022 Abstract Submission: November 10, 2022 Paper Presentation: November 28-29, 2022 Full Paper Submission: December 15, 2022   VENUE Theatre...

Read moreDetails

Spiced Islam and Material Cultures Across the Indian Ocean

INTRODUCTION Across the spice routes of the Indian Ocean world, religious and cultural connections between South and Southeast Asia have manifested in diverse forms of material culture. While these connections have often been described as unidirectional, this conference aims to explore the multidirectional religious and cultural exchanges between both subcontinents. Building upon the success of our previous conference, titled “Spiced Islam and Textual Circulation: India,...

Read moreDetails

Arkeologi Maritim: Kajian dan Perkembangannya di Indonesia

Berdasarkan penjelasan Keith Muckelroy, arkeologi maritim adalah ilmu yang mempelajari peninggalan budaya maritim masa lalu baik di daratan maupun yang berada di bawah air. Dengan terminologi tersebut, Muckelroy membagi cakupan arkeologi maritim menjadi dua, yaitu archaeology of shipwrecks, dan archaeology of maritime culture. Arkeologi maritim memiliki ruang lingkup yang terdiri dari wilayah laut, danau, sungai, objek kapal beserta muatannya, yang ditunjukkan dengan peninggalan material hasil...

Read moreDetails

Asia Tenggara dalam Catatan Geografer Muslim

Historiografi maritim Asia Tenggara maupun Indonesia sejauh ini lebih banyak mengenal sumber-sumber catatan masa kolonial. Sumber kolonial seperti Suma Oriental oleh Tom Pires dalam beberapa penulisan sejarah menjadi rujukan utama. Di sisi lain sumber-sumber dokumen historis tentang Nusantara berdasarkan catatan India dan Cina juga telah dikumpulkan dan dikaji dalam sejumlah riset serta publikasi. Sementara teks-teks Arab merupakah sumber dokumen historis tentang Asia Tenggara yang cenderung...

Read moreDetails

Lanskap Budaya Maritim Sumatera: Ringkasan Artikel Gusti Asnan (2018)

Sumatra sebagai entitas khas masyarakat dan sumber daya alam, menghadirkan unsur kesejarahan dan kebudayaan maritim yang kompleks. Posisi geografisnya yang strategis sebagai pintu gerbang memasuki kawasan kepulauan Nusantara, membuat Pulau Sumatra melekat bukan hanya dalam penulisan sejarah Indonesia, melainkan juga dalam konteks global. Latar historis Sumatra terbentang menyentuh dimensi geografis, antropologis, ekonomi, politik, dan sosial. Lebih khusus dalam konteks kemaritiman, sejarah dan kebudayaan maritim Sumatra...

Read moreDetails

Seni Islam: Ikonoklasme, Kaligrafi, dan Arabesk

Pembahasan lain dalam buku Menemukan Peradaban Jejak Historis dan Arkeologis Islam Indonesia karya Prof. Hasan Muarif Ambary memuat tentang bukti-bukti peninggalan seni Islam. Berdasarkan data peninggalan seni Islam tersebut, Prof. Hasan Muarif Ambary menyimpulkan bahwa karakteristik seni Islam terdiri dari tiga unsur, yaitu ikonoklasme, kaligrafi, dan arabesk. Ikonoklasme pada dasarnya merupakan kesenian yang berkembang di dunia kristiani. Suatu produk seni yang menggambarkan perwujudan makhluk manusia...

Read moreDetails
Page 5 of 19 1 4 5 6 19

FOLLOW & SUBSCRIBE

RECENT NEWS