Editor

Editor

Arkeologi Maritim: Kajian dan Perkembangannya di Indonesia

Berdasarkan penjelasan Keith Muckelroy, arkeologi maritim adalah ilmu yang mempelajari peninggalan budaya maritim masa lalu baik di daratan maupun yang berada di bawah air. Dengan terminologi tersebut, Muckelroy membagi cakupan arkeologi maritim menjadi dua, yaitu archaeology of shipwrecks, dan archaeology of maritime culture. Arkeologi maritim memiliki ruang lingkup yang terdiri dari wilayah laut, danau, sungai, objek kapal beserta muatannya, yang ditunjukkan dengan peninggalan material hasil...

Read moreDetails

Asia Tenggara dalam Catatan Geografer Muslim

Historiografi maritim Asia Tenggara maupun Indonesia sejauh ini lebih banyak mengenal sumber-sumber catatan masa kolonial. Sumber kolonial seperti Suma Oriental oleh Tom Pires dalam beberapa penulisan sejarah menjadi rujukan utama. Di sisi lain sumber-sumber dokumen historis tentang Nusantara berdasarkan catatan India dan Cina juga telah dikumpulkan dan dikaji dalam sejumlah riset serta publikasi. Sementara teks-teks Arab merupakah sumber dokumen historis tentang Asia Tenggara yang cenderung...

Read moreDetails

Lanskap Budaya Maritim Sumatera: Ringkasan Artikel Gusti Asnan (2018)

Sumatra sebagai entitas khas masyarakat dan sumber daya alam, menghadirkan unsur kesejarahan dan kebudayaan maritim yang kompleks. Posisi geografisnya yang strategis sebagai pintu gerbang memasuki kawasan kepulauan Nusantara, membuat Pulau Sumatra melekat bukan hanya dalam penulisan sejarah Indonesia, melainkan juga dalam konteks global. Latar historis Sumatra terbentang menyentuh dimensi geografis, antropologis, ekonomi, politik, dan sosial. Lebih khusus dalam konteks kemaritiman, sejarah dan kebudayaan maritim Sumatra...

Read moreDetails

Seni Islam: Ikonoklasme, Kaligrafi, dan Arabesk

Pembahasan lain dalam buku Menemukan Peradaban Jejak Historis dan Arkeologis Islam Indonesia karya Prof. Hasan Muarif Ambary memuat tentang bukti-bukti peninggalan seni Islam. Berdasarkan data peninggalan seni Islam tersebut, Prof. Hasan Muarif Ambary menyimpulkan bahwa karakteristik seni Islam terdiri dari tiga unsur, yaitu ikonoklasme, kaligrafi, dan arabesk. Ikonoklasme pada dasarnya merupakan kesenian yang berkembang di dunia kristiani. Suatu produk seni yang menggambarkan perwujudan makhluk manusia...

Read moreDetails

Arkeologi Sebagai Sumber Sejarah Islam

Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia merupakan buku komprehensif karya arkeolog Hasan Muarif Ambary, yang membahas secara runut dan terstruktur kajian arkeologi maupun sejarah Islam di Indonesia. Terbit pada tahun 1998, buku ini merupakan satu-satunya buku paling lengkap dan rinci tentang arkeologi Islam di Indonesia pada rentang masa itu. Prof. Hasan Muarif Ambary membahas disiplin ilmu arkeologi dalam konteks Islam di Indonesia mencakup...

Read moreDetails

An Early Age of Commerce: Akar Pertumbuhan Perdagangan Maritim Asia Tenggara

Historiografi maritim Indonesia maupun Asia Tenggara mengenal pesisir timur Sumatra sebagai lalu lintas pergerakan manusia yang membawa pertukaran ide, gagasan, pengetahuan serta komoditas dagang antar wilayah. Selat Malaka dikenal sebagai jalur penghubung utama perniagaan maritim yang melibatkan Asia Tenggara kepulauan dan daratan, Asia Timur serta para pedagang yang datang dari arah barat seperti Asia Barat dan Asia Selatan. Salah satu rujukan paling populer di kalangan...

Read moreDetails

International Conference Spiced Islam & Material Cultures Across the Indian Ocean

Samudra Hindia merupakan kawasan yang ramai akan lintasan pelayaran dan perdagangan maritim. Jaringan ekonomi berlangsung antara Teluk Persia dengan India, Afrika, Hindia Timur hingga ke Cina. Perkembangan pengetahuan maritim menjadi faktor mendasar yang mempengaruhi terbentuknya interaksi di antara kawasan di Samudra Hindia. Kawasan perairan ini merupakan kawasan perairan ketiga terbesar di dunia. Samudra Hindia melingkupi kawasan Asia, Afrika, dan Australia dengan sejumlah area lautan regional...

Read moreDetails

Sultanate Institute Presentasikan Museum Fansuri Situs Bongal di IFSR 2023

On-Site Museum merupakan salah satu konsep pengelolaan museum yang lahir dari ide pembaruan museum atau yang dikenal dengan paradigma New Museum dan Reinventing the Museum. Pergeseran paradigma ini muncul dan semakin menjadi arus utama sejak abad ke-20 hingga ke-21 ini. Memasuki akhir abad ke-20 hingga abad ke-21, muncul kritik terhadap eksistensi museum. Kritik eksistensi museum mengarah pada peran dan makna museum sebagai institusi publik yang...

Read moreDetails

Sultanate Institute Presentasikan Kota-Kota Pelabuhan di Sumatra Abad 9-15 M dan Interaksi Terawal Dunia Islam dengan Nusantara di IFSR 2022

Pulau Sumatra merupakan gerbang pintu masuk bagi arus lalu lintas pelayaran dan perdagangan maritim ke Kepulauan Nusantara atau yang seringkali dikenal sebagai ‘Lands Below the Wind’ dalam sumber-sumber sejarah kolonial dan ‘Bilad Al-Jawi´ dalam sumber literatur Arab. Pulau Sumatra memiliki posisi yang strategis berdasarkan letak geografisnya dengan keberadaan Selat Malaka dan Selat Sunda. Perairan kedua selat ini menghubungkan kawasan Samudra Hindia dengan Timur Jauh dan...

Read moreDetails

Kurun Niaga Asia Tenggara: Antara Pesisir Timur dan Barat Sumatra

Historiografi maritim Indonesia tidak dapat dipisahkan dari konteks regionalnya yaitu kawasan Asia Tenggara. Dalam lingkup spasial jejak-jejak historis dunia bahari masyarakat Kepulauan ini bahkan dapat dibatasi dalam skala regional saja, melainkan juga dalam skala global. Ruang maritim Indonesia telah lama menjadi lalu lintas pertukaran dagang yang terbuka, sebelum batas-batas pembentukan negara kolonial hingga era nation-state berlangsung. Jejak tradisi bahari Kepulauan Nusantara atau Asia Tenggara berlangsung...

Read moreDetails
Page 5 of 19 1 4 5 6 19

FOLLOW & SUBSCRIBE

RECENT NEWS