No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Dampak Pembukaan Kanal Masa Umar Bin Khattab terhadap Rute Maritim Global

Editor by Editor
11 November 2024
in Islamic Civilization
0
Dampak Pembukaan Kanal Masa Umar Bin Khattab terhadap Rute Maritim Global

Mulut terusan dan sisa-sisa pelabuhan di Suez. Sumber: John P. Cooper, Egypt’s Nile-Red Sea Canals: Chronology, Location, Seasonality and Function, 2009.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Kanal-kanal berperan penting dalam menghubungkan dua lokasi perairan bersejarah yaitu Sungai Nil dan Laut Merah. Bertahun-tahun yang lalu Sungai Nil dan Laut Merah terhubung melalui kanal-kanal yang dibangun sejak masa Persia, Yunani, Romawi, hingga masa Peradaban Islam.

Berdasarkan data sejarah, arkeologi, kartografi, dan data satelit yang ditemukan, secara kronologi kanal-kanal yang menghubungkan Sungai Nil dan Laut Merah dibangun sempat ditinggalkan pada masa Romawi. Pembukaan wilayah Islam di Mesir kemudian membuka kembali kanal ini yang berpengaruh besar terhadap lalu lintas pertukaran dagang.

Pembuatan jalur penghubung Sungai Nil dan Laut Merah merupakan kerja penting teknologi pembangunan secara kolektif dan upaya manusia dalam membangun peradabannya. Namun amat disayangkan, dengan skala peran yang sangat besar, banyak peran penting keberadaan kanal khususnya yang menghubungkan Sungai Nil dan Laut Merah dilupakan.

Temuan struktur kanal yang telah terpendam menyimpan makna sejarah yang begitu penting bagi pengetahuan di masa depan. Peran kanal sangat sedikit dipahami dan sangat sedikit juga yang memahami bagaimana kehidupan orang-orang masa itu dalam memanfaatkan kanal dan menavigasinya.

Kanal dapat menunjukkan peran pentingnya serta hubungannya dengan dunia yang lebih luas, yaitu rute-rute pelayaran dan perdagangan maritim yang menghubungkan antar kawasan.

Peran kanal dalam menghubungkan Sungai Nil dan Laut Merah

Para pemimpin muslim masa awal sangat memahami bagaimana kanal al-Qulzum berfungsi sebagai jalur penghubung yang memudahkan kapal-kapal berlayar membawa para pedagang beserta komoditas dagangnya.

Peradaban Islam merupakan satu-satunya periode di mana sumber-sumber sejarah menjelaskan tentang waktu dimulainya dan ditinggalkannya kanal yang menghubungkan Sungai Nil dan Laut Merah.

Jalur kanal Romawi dan Arab melalui Kairo. Sumber: John P. Cooper, Egypt’s Nile-Red Sea Canals: Chronology,
Location, Seasonality and Function, 2009.

Penulis Mesir, Ibn ‘Abd al-Hakam (wafat 870 M) mengumpulkan catatan-catatan tentang pembukaan kembali kanal sejak abad ke-7 M di Mesir. Ia menulis bahwa ‘Amr Ibn al-‘Ash, pemimpin futuhat Islam di Mesir, tepatnya di Kota Fustat, menulis kepada Khalifah ‘Umar bin Khattab di al-Madinah untuk mengusulkan pembukaan kembali kanal sebagai solusi untuk menangani krisis pangan. ‘Amr bin al-‘Ash menulis:

“Anda tahu bahwa sebelum Islam, kapal-kapal biasa datang ke kita membawa para pedagang dari Mesir. Ketika kita menaklukkan Mesir, kanal itu dipotong, ditutup, dan para pedagang meninggalkannya.”

Sumber sejarah di atas menunjukkan suatu petunjuk penting bahwa, kanal al-Qulzum berfungsi sebagai jalur penghubung interaksi perdagangan terutama pasokan pangan.

Kanal al-Qulzum dibuka kembali untuk meningkatkan skala ekspor biji-bijian. Tekstil dan bahan makanan seperti bawang, kacang, dan cuka akan dikirim melalui rute kanal al-Qulzum yang menghubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah tersebut.

Kapal-kapal yang berlayar menuju Hijaz membawa pasokan pangan jenis padi dan gandum. Hal ini sangat sesuai antara siklus panen gandum di Mesir dengan pergantian musim untuk melayari kanal antara Sungai Nil dengan Laut Merah.

Pembukaan kembali kanal al-Qulzum juga berdampak besar terhadap perkembangan pertanian dan permukiman di sepanjang lintasannya. Para pemimpin Islam masa awal sangat menyadari bahwa kanal begitu penting bagi lalu lintas perdagangan, pasokan pangan, hingga perkembangan permukiman dan aktivitas pertanian.

Previous Post

Kunjungan Magister Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Next Post

Situs Bongal Menyajikan Wawasan Baru Historiografi Asia Tenggara: Presentasi di SEAMEO SPAFA Conference

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Islamic Civilization

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’
Islamic Civilization

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram
Islamic Civilization

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa
Islamic Civilization

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi
Islamic Civilization

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Next Post
Situs Bongal Menyajikan Wawasan Baru Historiografi Asia Tenggara: Presentasi di SEAMEO SPAFA Conference

Situs Bongal Menyajikan Wawasan Baru Historiografi Asia Tenggara: Presentasi di SEAMEO SPAFA Conference

POPULAR

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan