Shihab Al-Din Abu Al-Abbas Ahmad ibn Yahya ibn Fadhlillah Al-Umari (700-749 H), dikenal dengan nama Ibn Fadhlillah Al-Umari, adalah seorang sejarawan muslim kelahiran Damaskus. Lahir dalam keluarga birokrat, Al-Umari adalah keturuan dari Umar bin Khatthab, khalifah kedua. Ayahnya memegang jabatan penting katib as-sirr (kepala intelijen) Dinasti Mamluk. Pada masa hidupnya, karya-karya dan tulisan-tulisannya dipakai dalam pemerintahan Mamluk Mesir dan Suriah, dan kemudian menjadi sumber-sumber standar untuk sejarah Mamluk. Karya terbesarnya termasuk Al-Ta’rif bi Al-Musthalah Al-Sharif, dalam bidang administrasi, dan Masalik Al-Abshar fi Mamalik Al-Amshar, sebuah ensiklopedi sejarah dan geografi.
Ibn Fadhlillah Al-Umari menulis Masalik Al-Abshar setelah dicopot dari jabatannya hingga wafatnya pada tahun 749 H akibat wabah penyakit. Pembahasan kitab dibagi menjadi dua, pertama mengenai negeri-negeri dan yang kedua mengenai manusianya. Bagian pertama juga dibagi menjadi dua pembahasan, pertama mengenai geografi secara umum, dan kedua mengenai kerajaan-kerajaan. Bagian kedua dibagi lagi menjadi empat pembahasan, pembahasan pertama merupakan pengantar, yang kedua tentang agama-agama, yang ketiga tentang sekte-sekte dalam agama-agama dan yang terakhir mengenai sejarah.
Manuskrip kitab ini tersebar di berbagai museum dan perpustakaan dunia, hanya saja tidak ada satupun yang lengkap. Manuskrip Hagia Sophia merupakan yang terlengkap kecuali juz pertama dan ke-21. Manuskrip Topkapi Sarayi mencakup 17 juz. Perpustakaan masjid Jami’ Tunisia menyimpan manuskrip juz ke-15. Sementara koleksi naskah El-Escorial mencakup manuskrip juz ke-15. Sedangkan Bibliotheque Nationale, Paris menyimpan enam naskah juz-juz tertentu.
Ahmad Zaki Pasha menerbitkan juz pertama pada tahun 1924 di Kairo. Maurice Gaudefroy Demombynes menerbitkan terjemahan berbahasa Perancis informasi yang berkaitan dengan Afrika selain Mesir pada tahun 1927. Pada tahun 1406, orientalis Jerman, Dorothea Kravolsky menerbitkan bab ke-15 yang khusus membahas tentang kabilah-kabilah Arab. Lalu kemudian Dar Al-Kutub Al-Wathaniyah, Abu Dhabi, pada tahun 2003 menerbitkan juz ke-3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 19, 22, 24 dan 27 berdasarkan kajian beberapa peneliti Hamzah Ahmad Abbas, Yahya Al-Jaburi dan lain-lain.