Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah menerima kunjungan kepala Pusat Riset Arkeometri BRIN Sofwan Noerwidi di Solo (3/12/2024).
Dalam kunjungan ini, Pak Sofwan banyak memberi perspektif dan pengetahuan baru mengenai tinggalan artefak Situs Bongal koleksi Museum Abad Satu Hijriyah.
Salah satu di antaranya ialah teknologi pembuatan koin-koin berinskripsi Arab di Situs Bongal. Berdasarkan morfologi dan temuan alat cetaknya, menunjukkan bahwa koin-koin tersebut dibuat dengan metode cetak dingin.
Metode cetak ini menghasilkan bentuk koin yang tidak selalu simetris dan sempurna, sebab yang dinilai bukanlah bentuknya, melainkan nilai intrinsik yang terkandung dalam mata uang tersebut.
Selain itu diskusi juga membahas salah satu temuan logam yang diperkirakan merupakan alat pemberat jaring masyarakat Situs Bongal masa lampau.
Tinggalan artefak temuan Situs Bongal sangat penting memberi pemahaman tentang aktivitas perdagangan maritim di pesisir barat Sumatra. Khususnya terkait bagaimana proses pertukaran dagang tersebut berlangsung.
Seperti pada artefak kaca berbentuk botol baik berukuran kecil maupun besar, hingga temuan batu berinskripsi Arab berorientasi negatif (Islamic Seal) yang menunjukkan fungsinya sebagai cap/stempel.
Di Solo, diskusi juga banyak membahas bagaimana perkembangan penelitian arkeologi di Indonesia. Khususnya pula riset lanjutan Situs Bongal, yang penting untuk memahami lebih jauh rekonstruksi kebudayaan di Situs Bongal.
Sebagai peneliti dan arkeolog yang menaruh perhatian pada pengembangan metode sains, kehadirannya di Solo dalam rangka kegiatan Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia dengan tema “Museum dan Situs Prasejarah Indonesia: Kini dan nanti”, di Novotel 2-6 Desember 2024.