No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Aspek Kebencanaan dalam Perspektif Arkeologi

Editor by Editor
5 Januari 2025
in Islamic Civilization
0
Aspek Kebencanaan dalam Perspektif Arkeologi

Proses Ekskavasi Situs Bongal Tahun 2021. Dokumentasi Tin Penelitian Arkeologi Situs Bongal.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Disiplin ilmu arkeologi berdasarkan konsep, teori, dan metode penelitiannya memiliki tujuan untuk memahami kehidupan masa lampau beserta proses-proses perubahannya melalui melalui rekonstruksi sejarah kebudayaan.

Berdasarkan tujuan rekonstruksi kebudayaan itu, arkeologi dapat menemukan beragam data yang kompleks yang saling berkaitan. Data arkeologi bukan hanya disempitkan pada benda-benda bersejarah/warisan budaya yang ditemukan dan bersifat tangible, melainkan mencakup lapisan tanah, lingkungan alam, serta pemikiran/pengetahuan yang bersifat intangible.

Proses penelitian arkeologi juga melibatkan analisis terhadap data yang ditemukan. Data yang mencerminkan kondisi masa lampau, seringkali ditemukan dalam keadaan yang telah mengalami proses transformasi akibat faktor-faktor yang memengaruhinya.

Keadaan tersebut dapat mengakibatkan bias terhadap penggambaran kebudayaan masa lampau berdasarkan zamannya. Oleh karena itu, terdapat proses analisis data serta interpretasi yang keduanya perlu melibatkan disiplin ilmu lain yang berkaitan.

Tsunami Aceh 2004 Bukan yang Pertama

Salah satunya ialah bagaimana arkeologi dapat menggambarkan keadaan suatu lingkungan kebudayaan suatu masyarakat. Seperti penjelasan lingkungan maritim di Aceh yang memberikan pemahaman bahwa peristiwa bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2004 bukanlah bencana tsunami yang pertama kali terjadi.

Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN, Ery Soedewo, berdasarkan penelitiannya di Situs Lamuri/Lamreh tahun 2010, menemukan data arkeologi penting tentang bencana tsunami tersebut.

Data arkeologi di Situs Lamuri/Lamreh ditemukan satu lapisan yang tipis yang berbeda dengan lapisan tanah lainnya baik di atas maupun di bawahnya. Sisipan tipis lapisan tanah tersebut terdiri dari material alam berupa pasir laut dan pecahan-pecahan koral/karang.

Berdasarkan analisis pertanggalan, lapisan tanah di atas dan di bawahnya berasal dari abad 11 dan abad 14-15 M. Hal ini ditunjukkan salah satunya dengan ditemukannya data-data arkeologi berupa artefak di antaranya keramik masa Dinasti Sung/Song abad 11 M.

Berada di antara lapisan tanah berusia abad 11 dan abad 14-15 M, Sisipan lapisan tipis yang ditemukan di Lamuri tersebut menjelaskan satu petunjuk penting yang menghadirkan pemahaman tentang aspek kebencanaan.

Berdasarkan tinjauan pada material penyusunnya, lapisan ini menunjukkan material penyusun yang berasal dari laut. Hal tersebut menjelaskan bahwa lapisan tipis ini merupakan hasil dari endapan material sisa bencana tsunami.

Hasil analisis terhadap material penyusunnya tersebut menjelaskan tanda-tanda budaya bahwa sebelum terjadi bencana tsunami Aceh tahun 2004, pada rentang abad 11-15 M, bencana tsunami sudah pernah terjadi di Aceh.

Temuan ini memperjelas bahwa bencana alam tsunami yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004 bukanlah merupakan tsunami yang pertama terjadi, melainkan mungkin sudah beberapa kali dengan pertanggalan tertua sementara ini pada abad 11 M, dan tidak menutup kemungkinan pernah terjadi juga sebelumnya.

Previous Post

Penelitian Arkeologi Pulau Kampai: Pusat Produksi Manik-Manik Sejak Abad 11 M

Next Post

Arkeologi-Sejarah dalam Perspektif Geopolitik

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Islamic Civilization

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’
Islamic Civilization

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram
Islamic Civilization

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa
Islamic Civilization

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi
Islamic Civilization

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Next Post
Arkeologi-Sejarah dalam Perspektif Geopolitik

Arkeologi-Sejarah dalam Perspektif Geopolitik

POPULAR

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

Kunjungan Akademik Sultanate Institute bersama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

23 Juni 2025
International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan