Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah mendapat kunjungan dari Bapak Brigadir Jenderal TNI Yudi Yulistyanto pada Jum’at (22/11/2024) di Solo.
Penelitian Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah tentang Situs Bongal serta kajian arkeologi maritim mengundang perhatian Bapak Yudi Yulistyanto yang juga pemerhati kemaritiman Indonesia.
Kepulauan Indonesia memiliki peran strategis dalam jalur perlayaran dan perniagaan maritim global sejak masa terdahulu. Rute maritim Jalur Rempah yang berpangkal di negeri kepulauan Indonesia, hingga hari ini merupakan rute perdagangan maritim tersibuk di dunia.
Posisi strategis Indonesia yang berada pada silang jalur pelayaran Samudra Hindia merupakan simpul penting yang menghubungkan antara Indonesia dengan China dan Asia Tenggara di satu sisi, dan antara Indonesia dengan Timur Tengah melintasi kawasan luas Samudra Hindia melalui pesisir India di sisi yang lain.
Pengetahuan sejarah Jalur Rempah maritim Indonesia sangat penting bagi wawasan nasionalisme dan kemaritiman masyarakat luas, sebagai penguatan identitas Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Bapak Yudi Yulistyanto mengapresiasi kontribusi Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah dalam meneliti dan melestarikan warisan budaya Jalur Rempah maritim Indonesia. Beliau juga mendukung upaya penelitian dan pelestarian ke depan yang berkelanjutan.
Penelitian dan Pelestarian warisan budaya Jalur Rempah maritim yang berkelanjutan sangat penting sebagai ruang edukasi bagi masyarakat umum, serta sebagai penguatan menuju pengakuan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.