Yaqut ibn Abdullah al-Rumi al-Hamawi (574-626 H/1179-1229 M) ialah geografer muslim berpengaruh asal Anatolia atau Asia Kecil. Yaqut sangat masyhur di kalangan sejarawan dan ahli geografi. Karyanya yang judul Mu’jam al-Buldan menjadi karya ensiklopedia geografi yang otoritatif dan paling lengkap pada abad pertengahan.
Yaqut lahir dari seorang budak berkebangsaan Yunani lalu diasuh dan dibebaskan oleh seorang pedagang dari Baghdad. Yaqut kemudian mengenyam pendidikan dan diangkat menjadi orang kepercayaan sang pedagang. Ia bahkan dipercaya untuk melakukan perjalanan dagang ke sejumlah daerah. Salah satunya ialah Pulau Qays, yang merupakan gudang komoditas utama antara Eropa dan India.
Yaqut kemudian memilih untuk mengabdikan dirinya pada dunia ilmu pengetahuan. Ia memulai perjalanan dan pengembaraan ilmunya dengan mendatangi sejumlah lokasi. Ia menjelajah ke Persia, Arabia, Iraq, Mesir, dan Syiria hingga ke Merv (Turkmenistan), Khiva (Uzbekistan), serta Balkh (Afghanistan).
Melalui perjalanan dan pengembaraannya, Yaqut mendalami ilmu geografi. Ia mengamati latar belakang geografis, kondisi sosial, sejarah, nama tempat (toponimi), hingga tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Ia biasanya menetap agak lama di satu wilayah untuk mengamati dengan lengkap kondisi wilayah tersebut.
Di Kota Merv, Turkmenistan, Yaqut menetap selama dua tahun. Ia sangat menyukai kota tersebu. Sebab perputakaan yang terdapat di masjid dan madrasah menyuguhkannya ribuan buku serta sumber ilmu pengetahuan. Di perpustakaan masjid, Yaqut disuguhkan dua belas ribu buku dan diizinkan untuk membawa ratusan buku dalam satu waktu.
Di akhir masa Daulah Abbasiyah. Yaqut berjibaku menghindar dari serangan tentara pasukan Mongol. Ia berhasil keluar dari serangan Mongol dan membawa manuskrip-manuskrip karyanya menyeberangi Persia ke Mosul, kemudian ia tinggal dan menetap di Aleppo, Suriah. Selama menetap di Aleppo, Yaqut masih sempat melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah.
Mu’jam Al-Buldan
Yaqut menulis dua karya penting yang hingga kini terus masih terus dicari. Pertama ialah Mu’jam al-Ubada, sebuah ensiklopedia yang mencakup materi sejarah peradaban dunia Islam dan para ilmuwan besar bangsa Arab pada zamannya. Kedua ialah Mu’jam al-Buldan yang berisi ensiklopedia geografi paling unggul dalam sejarah manusia.
Karya geografinya, Mu’jam al-Buldan merupakan kitab utama kamus geografi paling lengkap. Ia menulis kitab tersebut berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam perjalanan dan penjelajahannya. Selain itu, Yaqut juga menulis kitabnya dengan mengambil keterangan dari orang-orang yang ia temui dan dari para sejarawan serta geografer sebelumnya secara kritis.
Yaqut menulis kitab Mu’jam al-Buldan dengan pendekatan multidisipliner, dengan tetap menitikberatkan fokus penjelasannya pada keterangan geografi dan sejarah. Keterangan geografi dan sejarah tersebut dilengkapi dengan hampir semua aspek ilmu pengetahuan, mulai dari arkeologi, etnografi, antropologi, sains, dan keterangan sejumlah tempat (toponimi). Yaqut menjelaskan setiap tempat dengan nama, sejarah, monumen, kekayaan, populasi, dan para tokoh yang berpengaruh.
Yaqut juga memberikan nama ejaan yang tepat terhadap nama tempat, posisi atau letak geografis, batas gunung, gurun, laut, dan pulau. Pada setiap wilayah dan tempat, ia menerangkan nama tokoh termasuk kisah dan fakta-fakta menarik. Karyanya ditulis dengan begitu rinci, sebab baginya karya geografi akan bermanfaat sebagai petunjuk perjalanan. Bahkan lebih dari itu, karya geografi akan banyak dibutuhkan oleh para teolog, sejarawan, ahli hukum, dokter, dan ilmuwan dari latar belakang ilmu lainnya.
Yaqut melakukan penelaahan ilmu pengetahuan geografi yang luar biasa. Ia memuat penjelasan toponimi atau asal usul penamaan kota beserta ucapan pelafalannya, sejarah pendirian serta perkembangan kota, situasi dan kondisi sosial, peran strategis, hingga kisah-kisah yang berkaitan. Selain itu, ia juga memaparkan sejarah futuhat Islam, ulama dan tokoh yang hidup, hingga gedung-gedung dan monumen yang ia kunjungi.
Mu’jam al-Buldan hingga kini masih menjadi sumber referensi yang otoritatif terutama dalam bidang kajian geografi, sejarah, arkeologi, dan antropologi. Karya geografi ini juga telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam sejumlah bahasa oleh para peneliti maupun lembaga penelitian dunia.