No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Situs Bongal Pesisir Barat Sumatera

Editor by Editor
29 September 2022
in Activity
0
Arkeolog Ungkap Fakta Baru Temuan Struktur di Situs Bongal

Ekskavasi Lanjutan Situs Bongal Tahun 2022. Dokumentasi Sultanate Institute

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Situs Bongal merupakan kawasan kepurbakalaan yang secara administratif terletak di Desa Jago-Jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. Nama Bongal diambil dari tradisi tutur masyarakat setempat tentang keberadaan pohon-pohon besar di kawasan perbukitannya. Ketinggian bukit diperkirakan sekitar 324 meter diatas permukaan laut. Sedangkan di bagian kaki bukitnya terdapat aliran Sungai Lumut yang bermuara ke Teluk Tapian Nauli (Tapanuli).

Secara geografis, Situs Bongal terletak di sebuah teluk di Pesisir Barat Sumatera Utara. Kawasan perairannya terhubung secara langsung dengan perairan berombak besar Samudera Hindia. Walaupun begitu, kondisi perairan di Situs Bongal cenderung lebih tenang, sebab dihalangi oleh barisan pulau-pulau kecil di bagian luarnya.

Aliran Sungai Lumut yang mengarah ke muara menghasilkan endapan material alam sehingga membentuk dataran pasang surut. Dataran aluvial di kaki Bukit Bongal tersebut kini ditumbuhi oleh tanaman nipah (Nypa fruticans). Kemudian di beberapa bagiannya juga dimanfaatkan untuk masyarakat setempat aktivitas budi daya tanaman komersil seperti karet (Hevea brasiliensis) dan kelapa sawit (Elaesis oleifera).

Desa Jago-Jago yang menempati kawasan Situs Bongal terdiri dari empat dusun. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani ladang. Masyarakat yang menempati wilayah pesisir melakukan aktivitas sehari-harinya dengan melaut, sedangkan masyarakat di pedalaman melakukan aktivitas sehari-harinya dengan budi daya karet maupun sawit.

Aktivitas penggalian emas mengawali dugaan kepurbakalaan Situs Bongal. Sejumlah benda-benda artefaktual ditemukan di lubang-lubang penggalian. Namun sejumlah temuan tersebut belum disadari kandungan nilai sejarahnya. Sebagian masyarakat menjualnya dan sebagian yang lain disimpan sebagai benda koleksi.

Aktivitas penggalian diawal dengan penemuan batu-batuan kerikil yang tak lazim pada tanah ladang masyarakat setempat. Sejumlah masyarakat menduga tanah tersebut memiliki kandungan emas. Dugaan temuan ini kemudian mendorong masyarakat menggali dan mendulangnya hingga didapatkan butiran-butiran emas.

Mulai tahun 2016, temuan kandungan emas menggeser aktivitas masyarakat dari yang bertani ladang menjadi penambang emas. Aktivitas penambangan emas kemudian semakin luas membuka lahan-lahan di kaki Bukit Bongal. Dari kedalaman kurang lebih 3-5 meter temuan artefak dalam jumlah besar semakin tampak dan menunjukkan temuan yang beragam. Seperti koin, keramik, kaca, fragmen kayu, manik-manik, dan struktur kayu nibung.

Nilai sejarah Situs Bongal semakin terungkap ketika sebagian masyarakat menjual temuan artefak yang berupa koin-koin emas dan perak ke Museum Uang Medan. Informasi ini kemudian sampai ke sejumlah kalangan arkeolog dan sejarawan. Menanggapi informasi tersebut, Sultanate Institute berinisiatif melakukan ekspedisi lapangan ke lokasi temuan artefak Situs Bongal.

Sultanate Institute mengawali ekspedisi tersebut di akhir tahun 2020 menggandeng sejumlah kalangan terkait. Diantaranya Taqiyuddin Muhammad (sejarawan dan epigraf batu nisan Aceh/Mapesa), Dr. Ery Soedewo (arkeolog Balai Arkeologi Sumatera Utara), dan Dr. Phil. Ichwan Azhari (sejarawan Universitas Negeri Medan).

Awal tahun 2021, Sultanate Institute memulai kerjasama penelitian bersama Balai Arkeologi Sumatera Utara. Sultanate Institute bersama tim peneliti arkeolog memulai langkah ekskavasi untuk menguji dugaan-dugaan yang muncul.

Dua puluh tahun sebelumnya, tepatnya tahun 2001, tim peneliti Balai Arkeologi Sumatera Utara telah melakukan survey permukaan dan pendataan tinggalan sejarah dan purbakala di situs ini. Berdasarkan informasi masyarakat setempat dan peninjauan langsung ke lokasi, ditemukan artefak berupa arca Ganesha berbahan batuan andesit dalam kondisi tidak utuh di lereng Bukit Bongal. Hasil penelusuran survey permukaan dan pendataan tersebut dimuat dalam Berita Penelitian Arkeologi No. 6 Tahun 2001 oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Berdasarkan berita penelitian tersebut, arca Ganesha di Situs Bongal berada di lingkungan yang tidak memiliki objek arkeologis lain. Oleh karena itu temuan tersebut tidak dilanjutkan untuk dilakukan ekskavasi. Kemudian berselang 18 tahun yaitu pada tahun 2019, Balai Arkeologi Sumatera Utara kembali melakukan survey lapangan. Survey ini dilakukan atas informasi dan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah terkait objek diduga cagar budaya.

Previous Post

Abu Zayd Al-Balkhi Pencetus Madzhab “Balkhi School”

Next Post

Perkembangan Industri Tekstil Masa Daulah Umawiyah

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M
Activity

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara
Activity

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries
Activity

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal
Activity

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Next Post
Perkembangan Industri Tekstil Masa Daulah Umawiyah

Perkembangan Industri Tekstil Masa Daulah Umawiyah

POPULAR

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan