Sultanate Institute
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books
No Result
View All Result
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Perkembangan Industri Tekstil Masa Daulah Umawiyah

Editor by Editor
29 September 2022
in Islamic Civilization
0
Perkembangan Industri Tekstil Masa Daulah Umawiyah

Ilustrasi Aktivitas yang terjadi pada masa Daulah Umawiyah

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Wilayah serta pengaruh Islam meluas seiring dengan futuhat dan dakwah diberbagai bidang kehidupan. Pada mas Daulah Umayyah wilayah islam meluas hingga Andalusia (Spanyol) di sisi barat dan perbatasan Cina di sisi timur.

Pada masa itu, perkembangan Islam turut membawa dampak besar pada perdagangan. Jaringan perdagangan semakin meluas, industri dan komoditas dari dunia islam juga berkembang pesat.

Sejumlah industri yang berkembang pesat diiantaranya: industri tekstil dan konveksi,  persenjataan dan perlengkapan militer, konstruksi dan perlengkapan bangunan,  alat-alat penggilingan dan perkakas rumah tangga, kertas papirus, kaca dan mosaik, minyak, serta industri sabun, dan minyak wangi.

Industri Tekstil dan Konveksi

Secara sosiologis, Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun atau Ibnu Khaldun menyebut bahwa pakaian Arab terdiri dari dua macam pakaian. Dalam karyanya Tarikh Ibnu Khaldun ia mengungkapkan,

“Pakaian Arab itu ada dua macam, pakaian orang Badui dan pakaian orang kota. Sudah tentu pakaian Badui itu sederhana saja, seringkali hanya garmen yang digunakan untuk menutupi tubuh. Sementara pakaian orang kota sudah tentu terbuat dari kain-kain yang dipotong-potong menurut ukuran anggota badan lalu kemudian disambung dengan cara dijahit sehingga menjadi satu model pakaian. Sementara pakaian ihram itu memang hanya sekedar selembar selendang yang memang tidak boleh dijahit.”

Perkembangan industri tekstil sudah tentu dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas niaga itu sendiri. Komoditas diproduksi dalam rangka melakukan pertukaran dagang.

Namun perkembangan industri tekstil masa Daulah Umawiyah selain dipengaruhi oleh aktivitas niaga, juga dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan diantara para pembesar dan pejabat negara. Salah satunya adalah tradisi Al-Khila’. Tradisi ini menempatkan produk tekstil seperti kain dan pakaian sebagai barang mewah. Yaitu sebagai pemberian hadiah atau cinderamata baik dalam rangka hubungan kenegaraan, hari raya, maupun kepentingan lain.

Mahmud Al-Ghaznawi menerima jubah kehormatan yang dihias dengan mewah dari Khalifah Al-Qadir Billah pada tahun 1000. Miniatur dari Jami’ At-Tawarikh Rasyiduddin. Perpustakaan Universitas Edinburgh.

Selain itu tradisi penggantian kiswah Ka’bah juga sangat mempengaruhi kemajuan industri tekstil. Setidaknya terdapat kebutuhan produksi kain kiswah setahun sekali. Sebab kain selubung penutup Ka’bah ini diganti setiap tahunnya pada masa ibadah haji tepatnya setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Tradisi ini bukan hanya sebuah prosesi tahunan biasa, melainkan sebuah tradisi yang melekat pada sejarah panjang Masjidil Haram.

Sejumlah wilayah dunia Islam tumbuh menjadi kawasan pusat-pusat produksi tekstil. Armenia sebagai wilayah pusat produksi karpet, Mosul dan kawasan sekitarnya memproduksi kain katun, sutera, dan linen, Bahrain memproduksi handuk, selimut, serta kain hajariyah dan qathariyah, Syam memproduksi kain sutera, dan Yaman memproduksi kain burdah.

Dr. Jawwad Ali dalam Al-Mufasshal fi Tarikh Al-‘Arab Qabla Al-Islam menyebut bahwa pada masa awal Islam, Yaman terkenal dengan produk tekstilnya, baik mentah maupun jadi. Yaman mengekspor berbagai macam kain dan pakaian ke seluruh penjuru Jazirah Arab. Produk tekstil dan garmennya terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan terbuat dari bahan yang berharga.

Dar At-Thiraz

Sejumlah pabrik pusat produksi kain dan tekstil pada masa Umawiyah dikenal dengan Dar A-Thiraz. Dar At-Thiraz dibangun untuk memenuhi keperluan masyarakat serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Sejumlah Dar At-Thiraz juga dibuat khusus untuk memenuhi keperluan istana yang disebut Dar At-Thiraz Al-Khas. Pabrik-pabrik ini terletak di dalam istana kekhalifahan.

Al-Qadhi Ar-Rasyid bin Az-Zubair dalam Adz-Dzakhair wa At-Tuhaf menyebut Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/723-742 M) merupakan khalifah pertama yang membangun pabrik tekstil khusus di istananya. Gudang penyimpanan tekstilnya disebut memuat hingga dua belas ribu potong gamis. Pabrik ini juga dikenal memproduksi kain khusus yang disebut ­Al-Khuz Al-Akhdar (kain damask hijau Hisyam).

Al-Mansujat Al-Islamiyah terjemahan Shadiq Muhammad Jauhar menjelaskan produk tekstil Daulah Umawiyah memiliki kualitas yang tinggi. Dimana pada masa kepemimpinan Khalifah Marwan bin Muhammad atau Marwan II (127-132 H/744-750 M) dikenal satu produk tekstil sutera berkualitas super yang dinamakan Sutera Marwan. Kain ini merupakan bahan utama pembuatan pakaian kebesaran para raja. Bahkan sejumlah produk tekstil di Byzantium dan wilayah sekitarnya merupakan produk kain Sutera Marwan. Mereka mengambil kain ini sebagai pasokan bahan dasar pembuatan industri tekstilnya.

Kain Sutera Marwan dibuat dengan hiasan bordir menggunakan benang emas. Kain ini menampilkan motif susunan medali komposit yang digambarkan dengan pola bergulir dan titik-titik putih yang terlihat seperti tepian mutiara, serangkaian tandan anggur bergaya, dan ditengahnya terdapat roseta dengan motif berbentuk hati.

Gambaran Proses Produksi Tekstil.

Temuan Arkeologis

Alisa Baginski dalam Early Islamic Textile, Basketry, and Cordage From Nahal ‘Omer menguraikan sejumlah 250 fragmen tekstil ditemukan di penggalian arkeologi di nahal ‘Omer, Palestina tahun 1981-1991. Temuan arkeologis ini diidentifikasi berasal dari masa awal Islam (650-810 M).

Dari sekian fragmen, sebanyak tujuh puluh dua fragmen dapat dianalisis dan dikatalogkan. Lebih lanjut Alisa merinci: terdapat tujuh fragmen dari kain berbahan katun yang dibuat dengan teknik ikat. Kain dengan teknik ini paling tua ditemukan di Mesir, yang diproduksi oleh Dar At-Thiraz di Shan’a, Yaman.

Teknik tersebut sudah dikenal lewat sebuah lukisan di dinding gua di Ajanta, India, yang berasal dari masa abad 5 M hingga 6 M. Hal ini menunjukkan teknik ikat dalam produksi kain telah dikenal di India. Dengan kemungkinan teknik ini ditransfer dari Yaman ke India. Kain yang dibuat dengan teknik ikat dari Yaman dibawa oleh pedagang-pedagang Yaman ke India dan diperkenalkan kepada masyarakat setempat.

Temuan sejumlah fragmen yang diduga alat-alat industri tekstil juga ditemukan di Situs Bongal, pesisir barat Sumatera. Artefak tersebut diantaranya ialah alat tenun berbentuk sisir kayu dengan tingkat kerapatan yang berbeda. Berdasarkan identifikasi melalui uji laboratorium, temuan sisir kayu ini disebut sebagai temuan tertua yang berasal dari abad 6-7 M.

Previous Post

Situs Bongal Pesisir Barat Sumatera

Next Post

Kapal ‘Dhow’ Arab: Penghubung Koneksi Global

Editor

Editor

Related Posts

Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia
Islamic Civilization

Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia

13 September 2023
Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim
Islamic Civilization

Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim

10 Juni 2023
Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim
Islamic Civilization

Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim

5 Juni 2023
Arkeo-Filologi Islam: Rekonstruksi Sejarah Muslim Nusantara
Islamic Civilization

Arkeo-Filologi Islam: Rekonstruksi Sejarah Muslim Nusantara

19 Mei 2023
Situs Bongal, Jejak Arkeologi Jalur Rempah di Pantai Barat Sumatra Abad 7-10 M dan Konservasi Kawasan Hutan & Perlindungan Kawasan Situs Bongal Menuju Cagar Budaya Nasional dan Situs Warisan Dunia
Islamic Civilization

Situs Bongal, Jejak Arkeologi Jalur Rempah di Pantai Barat Sumatra Abad 7-10 M dan Konservasi Kawasan Hutan & Perlindungan Kawasan Situs Bongal Menuju Cagar Budaya Nasional dan Situs Warisan Dunia

12 Mei 2023
Textcavation: Pendekatan Arkeologi-Filologi dalam Penelitian Sejarah
Islamic Civilization

Textcavation: Pendekatan Arkeologi-Filologi dalam Penelitian Sejarah

26 April 2023
Next Post
Kapal ‘Dhow’ Arab: Penghubung Koneksi Global

Kapal ‘Dhow’ Arab: Penghubung Koneksi Global

POPULAR

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah Gelar Pameran Peradaban Islam Indonesia Abad 1 Hijriyah di Islamic Book Fair 2023

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah Gelar Pameran Peradaban Islam Indonesia Abad 1 Hijriyah di Islamic Book Fair 2023

5 Oktober 2023
Pameran Peradaban Islam di Indonesia Abad 1 Hijriyah Islamic Book Fair 2023

Pameran Peradaban Islam di Indonesia Abad 1 Hijriyah Islamic Book Fair 2023

16 September 2023
Al-Fawaid fi Ushul ‘Ilmi Al-Bahr wa Al-Qawa’id

Al-Fawaid fi Ushul ‘Ilmi Al-Bahr wa Al-Qawa’id

14 September 2023
Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia

Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia

13 September 2023
Kunjungi Museum: Koleksi Artefaktual Museum Abad Satu Hijriyah Bukti Penting Interaksi Nusantara dengan Dunia Islam

Kunjungi Museum: Koleksi Artefaktual Museum Abad Satu Hijriyah Bukti Penting Interaksi Nusantara dengan Dunia Islam

8 Agustus 2023
Museum Abad Satu Hijriyah Memberi Penjelasan Lengkap Sejarah Perkembangan Islam

Museum Abad Satu Hijriyah Memberi Penjelasan Lengkap Sejarah Perkembangan Islam

1 Agustus 2023
Ekspedisi Jejak Hubungan Fatahillah dan Kesultanan Pajang

Ekspedisi Jejak Hubungan Fatahillah dan Kesultanan Pajang

26 Juli 2023
Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim

Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim

10 Juni 2023
Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim

Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim

5 Juni 2023
Museum Fansuri Situs Bongal Ruang Ideal untuk Kerja-Kerja Riset

Museum Fansuri Situs Bongal Ruang Ideal untuk Kerja-Kerja Riset

5 Juni 2023

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us
No Result
View All Result
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In