Editor

Editor

Sultanate Institute Mengikuti Studi Konservasi Pelatihan dan Pengenalan Instrumen Laboratorium BKB

Sultanate Institute ikuti studi konservasi yang diselenggarakan oleh Balai Konservasi Borobudur pada Rabu-Kamis, 9-10 November 2022. Studi dalam rangka Pelatihan dan Pengenalan Instrumen Laboratorium ini bertujuan untuk mengenalkan standar analisis, penyediaan, dan pengolahan bahan-bahan konservasi kepada masyarakat terutama praktisi bidang konservasi benda-benda artefaktual dan cagar budaya. Sultanate Institute dalam rangka upaya konservasi juga telah melakukan kerjasama dengan Balai Konservasi Borobudur. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka...

Read moreDetails

KEAJAIBAN NEGERI EMAS ZABAJ INDONESIA DALAM CATATAN DUNIA ISLAM MASA ABBASIYAH

Cover Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj Indonesia Dalam Catatan Dunia Islam Masa Abbasiyah Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj Indonesia dalam Catatan Dunia Islam Masa Abbasiyah merupakan sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah dan arkeologi. Kisah-kisah catatan pelayaran muslim abad 9-11 M adalah sumber-sumber dokumen sejarah penting yang memuat berbagai informasi geografi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian arkeologi dan sejarah tentang...

Read moreDetails

Baghdad Madinatussalam: Kota Kosmopolitan, Jantung Peradaban Dunia

Baghdad merupakan kota pusat pemerintahan Islam pada masa Daulah Abbasiyah (132-656 H/751-1258 M). Kota ini tumbuh menjadi kota intelektual dan kosmopolitan, saksi berlangsungnya puncak perkembangan ilmu pengetahuan bagi peradaban Islam maupun dunia. Kota Baghdad dibangun oleh Khalifah Abbasiyah kedua, yaitu Abu Ja'far Abdullah ibn Muhammad al-Manshur atau lebih dikenal Abu Ja’far al-Manshur (136-158 H/754-775 M) pada tahun 762 M. Kota Baghdad dibangun dengan sangat cermat...

Read moreDetails

Kunjungi Museum Abad Satu Hijriyah: Generasi Muda Mengenal Sejarah Pelayaran Samudera Hindia

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah mendapat kunjungan dari Kuttab Harun Al-Rasyid pada hari Rabu, 23 November 2022 lalu. Kami begitu antusias menyambut puluhan para generasi muda yang terlihat begitu antusias untuk mengenal sejarah pelayaran Samudera Hindia dan interaksinya dengan peradaban Islam. Dimulai dari pengenalan jalur pelayaran para juru dakwah, moda transportasi yang digunakan, hingga produk interaksi hubungan dunia Islam dengan Nusantara sejak abad...

Read moreDetails

Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-’Ibad

Zakaria bin Muhammad bin Mahmud Al-Anshari Al-Qazwini (w. 682 H). Cendekiawan dalam bidang kosmografi dan geografi ini merupakan keturunan sahabat Anas bin Malik. Ia berasal dari kota Qazwin, Irak. Berkawan dekat dengan Ibn Al-Athir, penulis Al-Kamil fi Al-Tarikh yang saat itu tinggal di kota Mosul, Irak. Ia diangkat menjadi qadhi kota Wasith dan Hullah pada masa Khalifah Al-Musta’shim Billah Al-Abbasi (640-656 H). Ia tetap berada...

Read moreDetails

Al-Jughrafiya

Abu Al-Hasan Ali bin Musa bin Said Al-Maghribi (610-685 H), adalah seorang penyair, sejarawan dan geografer dari Andalusia. Lahir pada 610 H/1231 M di Alcala la Real dekat Granada. Keluarganya adalah keturunan Ammar bin Yasir. Ia dibesarkan di Marrakesh, lalu kemudian belajar di Seville dan menjelajah Tunisia, Mesir, Suriah, Iran, Irak dan Armenia. Ia sempat tinggal selama beberapa waktu di istana Hulagu Khan. Ia merupakan...

Read moreDetails

Al-Mas’udi: Sejarawan dan Geografer Muslim Penjelajah Dunia

Abu Al-Hasan Ali bin Al-Husain bin Ali (w. 346 H) merupakan keturunan Abdullah bin Mas’ud, sehingga lebih dikenal dengan nama al-Mas’udi. Al-Mas’udi adalah sejarawan, geografer, sekaligus penjelajah muslim abad 10 M. Al-Mas’udi lahir di Baghdad pada masa Khalifah Al-Mu’tadidh (892-904 M) Daulah Abbasiyah. Seluruh hidupnya ia habiskan untuk menjelajah dunia, melintasi Samudera Hindia hingga menyusuri negeri-negeri di Afrika dan Asia. Dari Baghdad ia memulai perjalanan...

Read moreDetails

Muruj Al-Dhahab wa Ma’adin Al-Jauhar

Abu Al-Hasan Ali bin Al-Husain bin Ali (w. 346 H), merupakan keturunan Abdullah bin Mas’ud sehingga disebut Al-Mas’udi. Lahir di Baghdad lalu kemudian pindah ke Mesir. Pada tahun 309 H, ia berkelana ke Fars dan Kirman lalu tinggal di Isthakhr. Tahun berikutnya ia kembali berkelana menjelajahi Hind, menuju Multan, Al-Manshurah, lalu kemudian ke Cambay, Sarandib, dan melanjutkan perjalanan hingga mencapai Cina. Ia juga menjelajahi Samudera...

Read moreDetails

Komoditas Aromatik: Komoditas Unggulan Samudera Hindia

Rempah-rempah, Bukhur (wewangian yang dibakar dari resin benzoin), dan wewangian (aromatika) adalah komoditas utama yang paling dicari di Samudera Hindia pada abad pertengahan. Syauqi Abdul Qowi Utsman dalam Tijarah Al-Mahith Al-Hindi fi ‘Ashri As-Siyadah Al-Islamiyah menyebut lalu lintas pertukaran komoditas ini jauh melampaui komoditas lainnya, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Produk aromatika telah dikenal sejak masa pra-Islam. Hanya penggunaannya masih terbatas di kalangan tertentu...

Read moreDetails

Al-Masalik wa Al-Mamalik li Ibni Khurdadhbih

Abu Al-Qasim Ubaidullah bin Ahmad bin Khurdadhbih, seorang sejarawan, geografer, dan penulis sastra berbangsa Persia. Tidak diketahui secara pasti kapan lahir dan wafatnya, hanya saja Haji Khalifah menyebut tanggal wafatnya yaitu 300 H/912 M. Kakeknya, Khurdadhbih, seorang majusi yang masuk Islam lantaran ajakan keluarga Barmak. Pada awal abad ke-9 masehi, selama menjabat sebagai gubernur Thabaristan, bapaknya menorehkan beberapa prestasi. Lantaran ini, keluarganya menjalin kedekatan dengan...

Read moreDetails
Page 9 of 17 1 8 9 10 17

FOLLOW & SUBSCRIBE

RECENT NEWS