Pakar geopolitik Hendrajit mengatakan, sejarah dan arkeologi dapat dipahami melalui perspektif geopolitik dengan tujuan agar dapat mengenal diri, identitas, serta menunjukkan harga diri. Mengenal diri dan identitas adalah upaya untuk benar-benar mengetahui dan memahami profil kedaulatan politik baik keunggulan maupun titik kelemahannya.
Setelah mengenali diri, suatu masyarakat kemudian dapat memikirkan bagaimana untuk maju ke depan tanpa harus mereplikasi atau meniru negara-negara maju lainnya, namun maju dan berkembang bahkan digdaya sesuai dengan kodrat geopolitiknya sendiri.
Dengan memahami secara utuh identitas diri, suatu masyarkat dapat tampil percaya diri di hadapan kekuatan politik negara/bangsa lain bukan hanya dalam konflik, melainkan juga membangun kerja sama dengan setara.
Memahami sejarah dan arkeologi dalam perspektif geopolitik, menghadirkan pendekatan yang dapat memahami bagaimana perkembangan global dan konstelasi geografi internasional.
Hal yang demikian ini tak mesti diartikan secara sempit hanya perihal politik internasional, tetapi bagaimana kepekaan kita dalam mempelajari apa yang bergolak di dunia internasional dalam aspek-aspek lain seperti kebudayaan, pemikiran, ideologi, teknologi, ekonomi, serta lainnya.
Dengan begitu kita akan terlatih membaca tren. Sebab Indonesia sendiri seringkali ketinggalan atau menjadi korban karena tidak ikut memahami bahkan terlibat dalam perkembangan global.
Studi arkeologi, sejarah, bahkan antropologi menjadi disiplin ilmu yang penting bagi rekonstruksi nasional di hadapan geopolitik global. Disipilin ilmu ini seharusnya tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi menjadi suatu rasa yang menyerap pada kesadaran (sense of history).
Posisi geografis Indonesia yang strategis seharusnya menjadi peluang untuk menjadi bagian penting dari geopolitik dunia. Belajar dari Cina yang memanfaatkan kesadaran sejarahnya sebagai bahan dalam diplomasi budaya di tingkat global, membuat Cina tampil dengan posisi daya tawar baik politik dan ekonominya yang cukup disegani, di hadapan negara-negara di dunia.
Kesadaran sejarah semestinya dapat menjadi bahan dalam merumuskan kebijakan ekonomi dan politik. Oleh sebab itu, disipilin ilmu arkeologi, sejarah, antropologi, beserta ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan, sangat penting perannya dalam merumuskan masa kini dan masa depan.