Sultanate Institute
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books
No Result
View All Result
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih: Sultan Pertama Samudra Pasai

Editor by Editor
13 Februari 2022
in Tombstone
0
Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih: Sultan Pertama Samudra Pasai

Batu Nisan Al-Malik Ash-Shaleh. Dokumentasi Sultanate Institute

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Nisan ini terletak di Gampong Beuringen, Samudera, Aceh Utara.

Batu Nisan Al-Malik Ash-Shaleh. Dokumentasi Sultanate Institute

Sultan Al-Malik Ash-Shalih adalah seorang pendiri Dinasti Ash-Shalihiyyah atau yang dikenal dengan Kesultanan Samudra Pasai, sebuah dinasti Islam pertama di Kawasan Asia Tenggara. Ia wafat pada 696 H/1297 M. Berdasarkan inskripsi pada nisan, Sultan Al-Malik Ash-Shalih dikenal sebagai seorang penguasa yang bertaqwa. Ia seorang pemberi nasehat yang berasal dari keturunan yang terhormat dan terkenal. Ia juga seorang yang pemurah serta ahli ibadah dan pembebas (futuh).

Dengan mendirikan Kesultanan Samudra Pasai, ia meletakkan dakwah dan penyiaran Islam sebagai tugas utama seorang penguasa. Begitulah pengaruh Kesultanan sebagai kekuasaan politik beserta jasa para penguasanya, komunitas masyarakat Islam berkembang seiring dengan peran kekuasaan politik dan penguasanya. Kesultanan Samudra Pasai ini berkuasa hingga dua abad lebih, berakhir pada dekade kedua abad ke-16 M ditandai dengan wafatnya Sultan Zainal ‘Abidin bin Mahmud pada 923 H/1518 M.

Dikutip dari Mapesa, Nisan Al-Malik Ash-Shâlih memiliki karakter seni dan ekspresi kebudayaan Islam pada era Kesultanan Aceh Darussalam. Sisi struktur materilnya berupa bahan baku, ornamen, relief, kaligrafi dan pilihan ayat-ayat Al-Qur’an yang diukir, memiliki kecenderungan cita rasa seni Islam di era Kesultanan Aceh Darussalam. Yakni, seni yang secara kontras menampilkan suatu asimilasi budaya masyarakat pra-Islam di utara Sumatera dengan nilai-nilai Islam yang universal.

Batu Nisan Al-Malik Ash-Shaleh. Dokumentasi Sultanate Institute

Jika ditilik dari inskripsi pada nisan, kalimat yang dipahat mencerminkan suatu ungkapan jujur sang seniman pada sosok yang dikenangnya. Kalimat-kalimat tersebut tersusun rapi, lancar, dan tidak dibuat-buat. Ia layaknya ungkapan yang diucapkan seolah tanpa dipikir-pikir, lahir begitu saja secara spontan seakan ada satu dorongan kuat yang mendesaknya keluar secara tiba-tiba, yakni satu pengakuan batin bahwa orang ini amat pantas dikenang, diingat serta diteladani.

Kita seperti melihat jelas bagaimana genangan airmata meluap ketika penyusun kalimat ini menelusuri ruang- ruang ingatan dan pengalaman pribadinya, memerah ungkapan-ungkapan tersebut dari hidup seorang yang besar dan mengagumkan sebagai Al-Malik Ash-Shâlih. Ia tak dapat memendam keharuan sekaligus “patah hatinya” karena ditinggal pergi untuk selamanya oleh seorang yang ia kenal dengan baik, seorang yang telah dimudahkan oleh Allah untuk meninggikan agama-Nya di belahan tenggara bumi ini.

Ia merupakan sosok yang memiliki kepribadian yang patut mengemban tugas dan tanggung jawab dakwah Islam di kawasan Sumatra atau bahkan juga Semenanjung Melayu. Tuturan kalimat pada pahatan nisan tampaknya juga lebih dapat dipertanggung jawabkan akan penggambaran sosok penyebar Islam pertama di belahan Tenggara kawasan Asia dibanding muatan yang tertulis dalam Hikayat Raja-Raja Pasai.

Terjemahan Inskripsi Batu Nisan Al-Malik Ash-Shaleh. Dokumentasi Sultanate Institute

Terjemah inskripsi pada nisan:

Inilah kubur orang yang dirahmati lagi diampuni, yang bertaqwa lagi pemberi nasehat, yang berasal dari keturunan terhormat dan terkenal lagi pemurah, yang ahli ibadah dan pembebas, yang digelari dengan Sultan Al-Malik Ash-Shalih, yang meninggal dunia pada Bulan Ramadhan tahun 696 Hijriyah. Semoga Allah melimpahkan rahmat ke atas pusaranya dan menjadikan syurga bagi tempat kembalinya.

Previous Post

Batu Nisan Malikah Dannir: Transisi Bahasa dan Aksara Masyarakat Melayu

Next Post

Batu Nisan Shadrul Akabir ‘Abdullah Al-‘Abbasiy: Pemuka Dinasti Abbasiyah di Sumatra

Editor

Editor

Related Posts

Batu Nisan Raja Kanayan: Panglima Perang dari Sumatra
Tombstone

Batu Nisan Raja Kanayan: Panglima Perang dari Sumatra

13 Februari 2022
Batu Nisan Shadrul Akabir ‘Abdullah Al-‘Abbasiy: Pemuka Dinasti Abbasiyah di Sumatra
Tombstone

Batu Nisan Shadrul Akabir ‘Abdullah Al-‘Abbasiy: Pemuka Dinasti Abbasiyah di Sumatra

13 Februari 2022
Batu Nisan Malikah Dannir: Transisi Bahasa dan Aksara Masyarakat Melayu
Tombstone

Batu Nisan Malikah Dannir: Transisi Bahasa dan Aksara Masyarakat Melayu

13 Februari 2022
Batu Nisan Malikah Nahrasyiyah: Ratu Pertama di Kesultanan Samudra Pasai
Tombstone

Batu Nisan Malikah Nahrasyiyah: Ratu Pertama di Kesultanan Samudra Pasai

13 Februari 2022
Batu Nisan Tun Rahmatullah Ad-Du’ali
Tombstone

Batu Nisan Tun Rahmatullah Ad-Du’ali

13 Februari 2022
Batu Nisan Syaikh Askar
Tombstone

Batu Nisan Syaikh Askar

13 Februari 2022
Next Post
Batu Nisan Shadrul Akabir ‘Abdullah Al-‘Abbasiy: Pemuka Dinasti Abbasiyah di Sumatra

Batu Nisan Shadrul Akabir ‘Abdullah Al-‘Abbasiy: Pemuka Dinasti Abbasiyah di Sumatra

POPULAR

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah Gelar Pameran Peradaban Islam Indonesia Abad 1 Hijriyah di Islamic Book Fair 2023

Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah Gelar Pameran Peradaban Islam Indonesia Abad 1 Hijriyah di Islamic Book Fair 2023

5 Oktober 2023
Pameran Peradaban Islam di Indonesia Abad 1 Hijriyah Islamic Book Fair 2023

Pameran Peradaban Islam di Indonesia Abad 1 Hijriyah Islamic Book Fair 2023

16 September 2023
Al-Fawaid fi Ushul ‘Ilmi Al-Bahr wa Al-Qawa’id

Al-Fawaid fi Ushul ‘Ilmi Al-Bahr wa Al-Qawa’id

14 September 2023
Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia

Bilad al-Jawi dan Pelayaran Samudra Hindia

13 September 2023
Kunjungi Museum: Koleksi Artefaktual Museum Abad Satu Hijriyah Bukti Penting Interaksi Nusantara dengan Dunia Islam

Kunjungi Museum: Koleksi Artefaktual Museum Abad Satu Hijriyah Bukti Penting Interaksi Nusantara dengan Dunia Islam

8 Agustus 2023
Museum Abad Satu Hijriyah Memberi Penjelasan Lengkap Sejarah Perkembangan Islam

Museum Abad Satu Hijriyah Memberi Penjelasan Lengkap Sejarah Perkembangan Islam

1 Agustus 2023
Ekspedisi Jejak Hubungan Fatahillah dan Kesultanan Pajang

Ekspedisi Jejak Hubungan Fatahillah dan Kesultanan Pajang

26 Juli 2023
Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim

Zabaj Negeri Emas: Indonesia dalam Catatan Pelayar Muslim

10 Juni 2023
Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim

Situs Bongal Mengungkap Bukti-Bukti Perkembangan Teknologi Maritim

5 Juni 2023
Museum Fansuri Situs Bongal Ruang Ideal untuk Kerja-Kerja Riset

Museum Fansuri Situs Bongal Ruang Ideal untuk Kerja-Kerja Riset

5 Juni 2023

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us
No Result
View All Result
  • Tombstones
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Expeditions
  • Manuscripts
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Activities
  • Islamic Civilization
  • Books

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In