Buku Kafur Fansuri dalam Catatan Ilmuwan Muslim Komoditas Perdagangan Aromatik Pantai Barat Sumatra Masa Awal Islam merupakan buku yang mengkaji tentang komoditas aromatik kafur dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan maritim global.
Buku ini menjelaskan getah hasil pohon kafur yang berasal dari kawasan Pulau Sumatra (Dryobalanops Aromatica) yang membedakan dengan komoditas kafur yang berasal dari Cina. Komoditas kafur endemik Sumatra merupakan komoditas aromatika yang menjadi primadona bagi perdagangan dunia internasional sejak abad ke-9 M.
Dalam sumber-sumber catatan ilmuwan muslim, komoditas aromatika ini disebut sebagai kafur fansuri. Penyebutan ini menunjukkan bahwa komoditas ini berasal dari kawasan yang disebut dengan Fansur, yang dijelaskan dalam sumber catatan pelayaran muslim berada di kawasan pesisir barat Pulau Sumatra.
Keterangan dari sumber catatan pelayaran dan ilmuwan muslim abad ke-9 M menjelaskan tentang kawasan asal komoditas kafur, ciri-ciri pohonnya, cara memanennya, jenis-jenisnya, harga, serta proses pengolahannya.
Selain itu, buku ini juga menjelaskan komoditas kafur (Dryobalanops Aromatica) dari sudut pandang ilmu kehutanan beserta proses-proses pengolahannya dalam teknologi modern. Hingga saat ini, komoditas pohon kayu kafur masih dapat ditemukan di sejumlah daerah di kawasan hutan Sumatra Utara, khususnya di kawasan pesisir barat Sumatra meskipun dalam jumlah yang terbatas.
Peneliti ahli kehutanan telah berhasil mengidentifikasi pohon Kafur ini adalah pohon Kafur yang memiliki nama latin “Dryobalanops Aromatica”. Pohon ini banyak tumbuh menyebar di Pantai Barat Sumatra, dari mulai Singkil, Barus, Bukit Kafur di Bongal Teluk Tapanuli, hingga Air Bangis.
Kajian tentang komoditas kafur dalam konteks aktifitas pelayaran dan perdagangan maritim ini diakui memunculkan narasi baru mengenai sejarah pelayaran dan perdagangan maritim di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah tentang komoditas unggulan yang dicari di pasaran dunia bukan hanya rempah, melainkan juga komoditas aromatika hasil kekayaan hutan Sumatra.