No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

International Conference Spiced Islam & Material Cultures Across the Indian Ocean

Editor by Editor
13 Juli 2024
in Activity
0
International Conference Spiced Islam & Material Cultures Across the Indian Ocean

International Conference Spiced Islam & Material Cultures Across the Indian Ocean

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Samudra Hindia merupakan kawasan yang ramai akan lintasan pelayaran dan perdagangan maritim. Jaringan ekonomi berlangsung antara Teluk Persia dengan India, Afrika, Hindia Timur hingga ke Cina. Perkembangan pengetahuan maritim menjadi faktor mendasar yang mempengaruhi terbentuknya interaksi di antara kawasan di Samudra Hindia.

Kawasan perairan ini merupakan kawasan perairan ketiga terbesar di dunia. Samudra Hindia melingkupi kawasan Asia, Afrika, dan Australia dengan sejumlah area lautan regional maupun teluk besar yang melengkapinya.

Kawasan Samudra Hindia menyimpan jejak historis yang panjang, yang melibatkan banyak unsur kebudayaan. Proses berlangsungnya aktivitas pelayaran dan perdagangan kemudian sarat membawa serta aktivitas agama dan peradaban.

Sejarah pelayaran dan perniagaan maritim yang kompleks di Samudra Hindia meninggalkan kekayaan pengetahuan sejarah dan kebudayaan, yang ditunjukkan oleh dokumen, bukti material (arkeologi), dan bentuk-bentuk kebudayaan yang hidup sampai sekarang baik bahasa, tradisi, dan komunitas masyarakat di kawasan Samudra Hindia.

Aktivitas niaga atau Indian Ocean Trade telah dikenal sejak masa terawal dan menjadi saksi berlangsungnya koneksitas kebudayaan antar negeri-negeri di sepanjang garis pantainya. Para pelayar bukan hanya sekedar singgah dan berpindah-pindah tempat, melainkan juga turut membawa pengaruh penyebaran elemen budaya.

Interaksi yang berlangsung bukan hanya bentuk pertukaran barang dan komoditas semata, melainkan juga pergerakan (migrasi) manusia yang juga membawa pengaruh kebudayaan. Interaksi kebudayaan ini kemudian menghasilkan bentuk-bentuk pengetahuan baru.

Sejumlah literatur menyebut perdagangan Samudera Hindia memiliki ekspansi yang lebih besar, lebih kaya, dan melibatkan lebih banyak pedagang jika dibanding dengan jalur sutra maupun rempah. Syauqi Abdul Qowi Utsman menyebut bahwa para pedagang yang terlibat termasuk orang-orang Arab, Persia, Afrika, India, dan Cina.

Puncak perdagangan Samudra Hindia sejak abad ke-7 M. Kehadiran Islam mendorong peningkatan kegiatan komersial semakin pesat. Pengaruh Islam sangat besar tampak mulai dari kawasan India hingga Asia Tenggara. Andre Wink menyebut, memasuki abad ke-7 M kawasan Samudra Hindia telah menjadi layaknya Teluk Islam, ia menyebut Samudra Hindia dengan “Arab Mediterranean”.

Michael Feener (2019) dalam artikelnya Islam in Southeast Asia to c. 1800 menjelaskan bahwa:

“Periode abad ketujuh hingga kesebelas masehi – yakni masa abad pertengahan awal, ialah di mana Islam yang berpusat di kawasan Timur Tengah memperoleh “supremasi ekonomi”, dengan merintis dan membangun jaringan hubungan baru (perdagangan maritim) antara kawasan Laut Tengah dan kawasan Samudra Hindia.”

Menurut John W. Chaffee, rentang abad 7-10 M merupakan awal mula dari puncak perdagangan maritim Asia. Perubahan yang terjadi selama masa ini menunjukkan interaksi perdagangan jarak jauh yang melibatkan Daulah Abbasiyah dan Dinasti Tang di Cina.

“Masa abad 7 – 10 M adalah tahap awal dari zaman kejayaan pertama perdagangan maritim Asia. Zaman ini merupakan periode yang sangat berbeda dengan zaman-zaman berikutnya. Pada puncaknya, masa ini melibatkan perdagangan barang mewah yang berkembang pesat dan menguntungkan antara dua kekaisaran besar Asia pada masa itu: Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258) di barat dan Kekaisaran Tang (618-907) di timur.”

Kajian mengenai kawasan Samudra Hindia ini telah banyak dibahas dan menjadi topik penting bagi para peneliti dan akademisi. Termasuk Indonesia dan Asia Tenggara yang merupakan salah satu kawasan penting bagi koneksi global perdagangan Samudra Hindia.

Bukti-bukti material pertukaran kebudayaan yang berlangsung seiring dengan aktivitas pelayaran dan perdagangan Samudra Hindia ini dibahas dalam pertemuan Ilmiah di UIN Syarif Hidayatullah bertajuk “Spiced Islam & Material Cultures Across the Indian Ocean”.

Dalam konferensi ini, Sultanate Institute mempresentasikan penelitiannya di Situs Bongal, Tapanuli Tengah. Situs ini merupakan situs warisan budaya di pesisir barat Sumatra yang menunjukkan koneksi erat dengan Dunia Islam melalui koneksi perdagangan global Samudra Hindia.

Bukti-bukti koneksi Situs Bongal dengan Dunia Islam melalui Samudra Hindia ditunjukkan melalui presentasi Sultanate Institute tentang Islamic Seal Stone dan koin fulus. Dalam konferensi tersebut Sultanate Institute mendiskusikan dua makalahnya berjudul “Inscribed Seals from the Islamic World on the West Coast of Sumatra” dan “Ingots and Early Indonesia’s Copper Trade for Abbasid Fals Coins (8th-10th Century AD)”.

Previous Post

Sultanate Institute Presentasikan Museum Fansuri Situs Bongal di IFSR 2023

Next Post

An Early Age of Commerce: Akar Pertumbuhan Perdagangan Maritim Asia Tenggara

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M
Activity

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara
Activity

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries
Activity

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal
Activity

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Next Post
An Early Age of Commerce: Akar Pertumbuhan Perdagangan Maritim Asia Tenggara

An Early Age of Commerce: Akar Pertumbuhan Perdagangan Maritim Asia Tenggara

POPULAR

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan