Sultanate Institute dan Museum Abad Satu Hijriyah mendapat kunjungan dari Kuttab Harun Al-Rasyid pada hari Rabu, 23 November 2022 lalu.
Kami begitu antusias menyambut puluhan para generasi muda yang terlihat begitu antusias untuk mengenal sejarah pelayaran Samudera Hindia dan interaksinya dengan peradaban Islam.
Dimulai dari pengenalan jalur pelayaran para juru dakwah, moda transportasi yang digunakan, hingga produk interaksi hubungan dunia Islam dengan Nusantara sejak abad VII M.
Pengenalan jalur dakwah Islam dimulai dengan penjelasan jalur pelayaran kuno yang ditempuh bangsa Arab dari Teluk Persia hinga negeri China dan melewati Nusantara. Kemudian untuk menempuh jalur dakwah yang panjang tersebut, para pelancong yang sekaligus juru dakwah menggunakan kapal laut yang disebut “Dhow”.
Sementara itu untuk pengenalan bukti interaksi dunia Islam dengan Nusantara pada masa awal, para santri Kutab Harun Al-Rasyid diperlihatkan koleksi museum.
Di antaranya koin-koin mata uang Dinar, Dirham dan Fulus sejak masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, Daulah Umawiyah hingga Daulah Abbasiyah.
Selain itu dikenalkan pula produk budaya Islam lainnya yaitu alat-alat medis asal Timur Tengah, Botol dan kerajinan kaca khas Islam abad pertama Hijriah, qalamdan (wadah tinta kuno khas Islam), stempel berlafadz kalimat thayibah, dan lain sebagainya.
Begitu tertariknya santri-santri yang hadir, menjadikan aktivitas kunjungan ini tidak berjalan hanya satu arah, banyak dari mereka yang merasa penasaran dan tak segan untuk bertanya. Salah satunya adalah Fatimah, ketertarikannya dengan penjelasan mengenai aktivitas pelayaran di masa awal Islam, membuatnya bertanya tentang besarnya ukuran kapal dan waktu tempuh para pelancong dalam sekali pelayaran.
Salah satu Ustadz pengampu juga memberikan tanggapan, bahawasannya kunjungan ke Museum Abad Satu Hijriah ini memberikan pengalaman yang dibutuhkan oleh santri santrinya. Hal ini dikarenakan, koleksi yang disajikan dapat secara mudah dipahami dan memberikan pengetahuan baru.
“MasyaAllah, koleksi disini (Museum Abad Satu Hijriah) sungguh luar biasa, ini benar-benar menambah wawasan baru bagi para santri bahkan bagi kami para ustadz dan ustadzah,” Demikian ucap Ustadz Rahmat.
Semoga dengan kunjungan ini, Sultanate Institute melalui Museum Abad Satu Hijriah dapat menjadi salah satu rujukan untuk pengenalan sejarah Islam dari satuan pendidikan sejak tingkat dasar.