No Result
View All Result
Sultanate Institute
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan
No Result
View All Result
Sultanate Institute
No Result
View All Result

Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim: Mahakarya Al-Muqaddasi

Editor by Editor
15 Agustus 2022
in Islamic Civilization
0
Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim: Mahakarya Al-Muqaddasi

Ahsan At-Taqasim fi Ma'arifat Al-Aqalim, karya Al-Muqaddasi

Share on FacebookShare on TwitterShare on Twitter

Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim dinilai sebagai karya monumental dalam ilmu geografi.

Selain memuat keterangan geografi sebagai muatan inti, karya ini juga banyak memuat deskripsi kondisi-kondisi sosial suatu negeri. Diantaranya, gambaran tentang jumlah penduduk, adat istiadat, aktivitas perdagangan, mata uang, kelompok sosial, monumen-monumen arkeologi, alat ukur atau timbangan, hingga pada kondisi politik sebuah masyarakat.

Karya geografi ini ditulis oleh Al-Muqaddasi atau Al-Maqdisi. Kitab ini disebut sebagai kitab geografi paling rinci yang muncul di abad pertengahan.

Sosok Al Muqaddasi

Sejumlah sejarawan berbeda pendapat mengenai nama lengkap Al-Muqaddasi. Sebagian menyebut nama lengkapnya Muhammad bin Ahmad Shams al-Din Al-Muqaddasi. Ada pula yang menyebut Abu Abdullah Mohammad bin Ahmad bin al-Bana Al-Bashari Al-Maqdisi.

Meskipun begitu, ia lebih masyhur dikenal dengan nama Al-Muqaddasi atau Al-Maqdisi. Nama ini diambil dari kota kelahirannya, yaitu Al-Quds.

Al-Muqaddasi lahir di Palestina (Jerussalem) pada tahun 945 M. Pilihannya berkhidmat mendalami ilmu geografi muncul selepas dirinya menunaikan ibadah haji. Saat itu usianya baru menginjak 20 tahun.

Pilihan tersebut mendorongnya melakukan penjelajahan ke berbagai negeri-negeri muslim. Sepanjang perjalanan ia melakukan pengamatan dan riset dengan penuh ketelitian.

Ikhtiar Al-Muqaddasi tidak sia-sia. Perjalanan panjangnya membuahkan karya monumental Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim. Karya ini selesai ditulis tahun 985 M.

Seperti kitab-kitab karya ilmuwan muslim lainnya, Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim memberi sumbangan penting bagi perkembangan ilmu geografi modern. Karya ini terus diperbincangkan di kalangan peneliti barat kontemporer.

Pada abad ke-19, teks Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim dibawa oleh peneliti berkebangsaan Jerman Aloys Sprenger. Teks tersebut diterjemahkan dan diterbitkan dalam beberapa bahasa, salah satunya dalam buku berjudul The Best Divisions for Knowledge of the Regions.

Terjemahan Ahsan At-Taqasim fi Ma’arifat Al-Aqalim oleh Basil Collins.

Pengaruh Balkhi School

Jika dirunut sanad keilmuannya, Al-Muqaddasi termasuk jebolan madzhab Balkhi School. Hal ini tampak pada karyanya yang fokus pada penjelasan tentang negeri-negeri dunia muslim.

Seperti yang diuraikan Ayman Fuad Sayyid dalam The Unpublished Works of Arabic Geography: An Overview and a Classification, karakter khas aliran ini dikenal dengan sebutan “Atlas of Islam”.

Dalam Medieval Islamic Civilization An Encyclopedia, Al-Muqaddasi juga disebut sebagai wakil terakhir geografer mazhab Balkhi School yang menciptakan fondasi sistematis geografi Arab.

Ia menyuguhkan karya paling orisinal sekaligus membahas penggunaan dan ruang lingkup penulisannya, kondisi geografis, terminologi, berbagai metode pembagian bumi, dan nilai pengamatan empiris.

llmu Geografi Yang Utuh

Al-Muqaddasi disebut pula “pencipta ilmu geografi yang total”. Julukan ini muncul karena karyanya menyentuh hampir seluruh ilmu sosial. Salah satunya dengan memberikan gambaran tentang pengelolaan air dan teknologi hidrolik. Teknologi ini digunakan masyarakat Mesir di abad ke-10 M untuk mengelola air dan menjamin berjalannya sistem pertanian.

Ia juga menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di negeri yang ia singgahi. Ia menuliskan keberlangsungan geliat ekonomi suatu masyarakat; yaitu dilihat dari pasar, perdagangan, pertukaran, besaran pendapatan, hingga sikap hidup masyarakatnya.

Al-Muqaddasi juga melahirkan teori baru dalam studi kota.  Pertama, tentang perbedaan kota besar dan kota kecil. Ia membedakan keduanya melalui besaran masjid dan mimbarnya. Semakin megah masjid dan mimbar di satu kota maka menunjukkan posisi kota tersebut, sebab masjid dan mimbar merupakan simbol otoritas Islam.

Kedua, tentang posisi penting ibukota. Al-Muqaddasi mengukur posisi ibukota dari aspek pertahanannya. Menurutnya, ibukota harus dilengkapi dengan pertahanan kota yang memadai. Sebab ia mengibaratkan ibukota sebagai jenderal sedangkan kota-kota disekitarnya sebagai pasukan.

Previous Post

Arkeolog: Struktur di Situs Bongal Mengungkap Jejak Pemukiman

Next Post

Abu Zayd Al-Balkhi Pencetus Madzhab “Balkhi School”

Editor

Editor

Related Posts

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal
Activity

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Islamic Civilization

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’
Islamic Civilization

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram
Islamic Civilization

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa
Islamic Civilization

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025
Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi
Islamic Civilization

Warisan Politik Pengetahuan Kolonial terhadap Narasi Islam Indonesia: Sebuah Prolog Buku Karya Mirjam Shatanawi

3 Februari 2025
Next Post
Abu Zayd Al-Balkhi Pencetus Madzhab “Balkhi School”

Abu Zayd Al-Balkhi Pencetus Madzhab “Balkhi School”

POPULAR

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

International Conference Museums and Their Role in Tourism Development: Pendekatan On-Site Museum dalam Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

30 Mei 2025
Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

Kunjungan Bupati Tapanuli Tengah: Situs Bongal Pusat Perdagangan Dunia Abad ke-7 M

27 Mei 2025
Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

Workshop Konservasi Artefak dalam rangka Pelestarian Berkelanjutan Situs Bongal

13 Mei 2025
Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

Sultanate Institute Menyerahkan Laporan Hasil Peneltian Situs Bongal ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatra Utara

6 Mei 2025
Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Warisan Budaya Kerajaan Kuno Saba’ sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

9 April 2025
Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

Pelayaran dan Perdagangan Maritim Dunia Era Peradaban Saba’

5 April 2025
Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

Batik Wahyu Tumurun: Ekspresi KeIslaman Kraton Mataram

2 April 2025
3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

3rd Spiced Islam International Conference: Material Culture and Commodities in the Indian Ocean World, 7th to 13th Centuries

11 Maret 2025
Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

Workshop Implementasi Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri dalam rangka Konservasi Situs Bongal

19 Februari 2025
Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

Narasi Islam dalam Museum-Museum di Eropa

12 Februari 2025

Sultanate Institute. All Right Reserved

  • Profile
  • About Us
  • Contact Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Spiced Islam
    • SI-IO 2022
    • SI-IO 2023
    • SI-IO 2025
  • Islamic Civilization
  • Museum
    • Museum Abad Satu Hijriyah
    • Museum Fansuri Situs Bongal
  • Manuscripts
  • Tombstones
  • Expeditions
  • Activities
  • Books
  • Galleries
    • Masjid
    • Ekskavasi
    • Kegiatan